Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Sendu

13 Februari 2021   04:39 Diperbarui: 13 Februari 2021   04:47 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore kala itu benar benar indah
Kau ada bersamaku, membeli boba, mengelilingi kota, dikala senja yang sedang jingga jingganya

Aku terbangun disepertiga malam
Handphone yang sengaja kumatikan, kuhidupkan kembali
Berharap, ada notifikasi darimu setelahnya
Ternyata tetap sama, tidak ada sepatah katapun jawaban darimu

Tidak, aku tidak menangis saat itu
Aku minum beberapa teguk air
Lalu bangun dan mandi

Setelah itu aku memilih untuk melakukan ritual sederhanaku
Caraku memintamu pada Tuhanku
Aku tidak memaksakan takdir, aku hanya meminta agar takdir searah dengan doa doaku

Setelah itu, aku menangis sejadinya
Entah, rasanya nikmat sekali bermesraan dan bermanja manja dengan Tuhan diwaktu seperti ini
Tuhan memang Maha Membolakbalikkan hati, bukan?

Sayang
Rasanya baru kali ini aku benar benar merasakan berjarak denganmu
Kita yang setiap hari bertukar kabar tanpa jeda, kali ini rasanya benar benar jauh

Aku tidak akan mengganggumu
Tapi aku juga tidak akan berhenti memintamu pada Tuhanku

Jika dengan terus menghubungimu tidak kunjung membuatmu kembali menghubungiku
Ternyata caraku salah,
Aku hanya kurang menghubungi Tuhanku

Aku berhenti mengganggumu
Tapi aku tidak berhenti meminta pada Tuhanku, agar kau lekas kembali menyapaku

Aku ikhlas dan pasrah dalam hal berusaha
Tapi aku tidak akan menyerah untuk terus memintamu dalam doa

Aku mencintaimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun