Kau memang manusia yang nyaris sempurna mas
Aku suka kamu dan segala hal yang berhubungan denganmu
Aku mengagumi kurangmu dan mencintai segala kelemahanmu
Malam ini sengaja memang nada dering telfon genggamku kunaikkan volumenya
Dan benar firasatku, tiba tiba kau menelfonku
Aku pun terbangun dari tidurku, mengangkat telfon darimu
Seperti biasa, kau selalu membawa aura positif bagiku
Aku yang tadinya sengaja tidur karena suasana hatiku buruk, seketika menjadi bahagia saat mendengar suaramu
Entah, ini kebetulan untuk keberapa kalinya
Setiap aku sengaja menanti telfonmu, dengan tiba tiba takdir membujukmu untuk benar benar menelfonku
Dan ini tidak terjadi sekali duakali
Kita memang sering sekali seakan akan tak peduli, jarang bertukar kabar (walau sebenarnya aku tak pernah benar benar tak peduli, hanya saja aku tak mau mengganggumu)
Namun ketika aku sengaja meminta pada-Nya, ketika aku terang terangan mengatakan bahwa aku merindukanmu, tak lama dari waktu itu secara tiba tiba kau kembali menelfonku
Aku pun tidak tau, apakah ini hanya godaan setan atau memang takdir Tuhan
Aku tetap bersyukur dan menikmatinya
Aku senang sekali mendengar tawamu walau hanya dari ujung telfon disana
Mendengarkan kau bercanda dengan teman kerjamu
Walau sering kali kau mengatakan candaan yang begitu menyebalkan, namun tak jarang pula kudengar kau mengingatkan hal baik pada teman temanmu
Terimakasih mas, sudah membuka mataku lebar lebar
Kau tunjukkan padaku bahwa tak selamanya hal yang terlihat buruk akan selamanya menjadi buruk
Curang, kau selalu membuatku jatuh cinta padamu berkali kali :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H