Lelaki yang meninggalkan bekas luka di tulang belikatku
yang pernah melukis jari di pipi kananku
dan yang memelukku dengan cinta yang berkarat
Aku merindukannya
dengan perasaan paling lega Â
persis narapidana yang bebas dari penjara
Berpelesir, Menulis, Membaca dan Tertawa. Menulis adalah obat bagi saya yang ingin lekas pulih setiap hari; adalah perjalanan liar yang bebas saya tempuh meski tanpa kompas yang utuh; adalah cinta-kasih yang saya beri izin tumbuh meski tanpa seorang kekasih. Sepanjang nafas yang Tuhan pinjamkan, ada beberapa buku yang telah saya terbitkan. Karya utama saya adalah "Surga Tersembunyi di Pulau Nirwana" berupa cernak yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Sumatera Utara, lalu diramaikan oleh "Bangau Putih" buku puisi perdana saya. Dan beberapa buku lain berupa Antologi bersama yaitu "Ada Bena di Adiwidia", "Agrari", "Ingatan Edelweiss". Terimakasih sudah singgah dan membaca.
Lelaki yang meninggalkan bekas luka di tulang belikatku
yang pernah melukis jari di pipi kananku
dan yang memelukku dengan cinta yang berkarat
Aku merindukannya
dengan perasaan paling lega Â
persis narapidana yang bebas dari penjara