Selama mengikuti pembelajaran di Guru Penggerak, banyak hal baru yang saya temukan. Salah satunya adalah pembelajaran berdiferensiasi. Bukan hanya menerapkan filosofi KHD yang menuntun anak mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan saja, pembelajaran berdiferensiasi juga menanamkan nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid.Â
Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan 20 strategi kepada 20 murid, bukan pula pembelajaran yang menambah soal lebih banyak kepada murid yang lebih cepat menyelesaikan tugas, akan tetapi pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu strategi yang mempertimbangkan kebutuhan murid yaitu minat, profil serta kemampuan awal murid.Â
Saya pun menyadari bahwa murid di kelas saya beragam kebutuhan sehingga pembelajaran berdiferensiasi perlu diterapkan. Ada tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu :
a. pembelajaran berdiferensiasi konten
b. pembelajaran berdiferensiasi proses
c. pembelajaran berdiferensiasi produk
ketiganya dapat diterapkan dalam satu waktu pembelajaran, dapat juga di terapka satu atau dua strategi dalam satu pembelajaran. Dengan pembelajaran berdiferensiasi kebutuhan belajar murid perlahan dipenuhi.
Selama proses pembelajaran ini, saya merasa senang dengan mendapat ilmu baru. Saya juga semakin penasaran dengan serba serbi pembelajaran berdiferensiasi. Hal tersebut membuat saya ingin terus belajar untuk peningkatan kompetensi saya dalam dunia pendidikan.
Tidak ada pembelajaran yang sia-sia, begitu saya pernah mendengar dari seseorang. Begitu pula pembelajaran berdiferensiasi yang saya dapatkan di pendidikan Guru Penggerak ini. Banyak sekali manfaat yang dapat saya petik seperti mengetahui kondisi awal murid, memetakan kebutuhan pembelajaran individu murid, mempejari berbagai strategi pemebelajaran dari teman calon guru penggerak yang lain, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan murid.
Dari pembelajaran ini saya, harus memetakan kebutuhan belajar individu murid, menyusun strategi yang tepat untuk pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, serta membuat penilaian formatif setiap pembelajaran.
Yang ingin saya perbaiki adalah strategi pembejaran, berkolaborasi dengan wali murid dan rekan guru sejawat untuk mengetahui kebutuhan belajar murid, serta menjadi guru yang memiliki nilai guru penggerak seperti berpihak pada murid, mandiri, inovatif, kolaboratif, reflektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H