Kesimpulan dan penjelasan Pemikiran KHD
Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat adalah Bapak Pendidikan Indonesia yang terkenal dengan Trilogi nya (Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani) yang menjadi dasar pendidikan di Indonesia. Selain dari Trilogi, ada beberapa pemikiran dari Ki Hajar Dewantara yang belum diketahui oleh banyak orang. Dan setelah saya mengikuti kegiatan calon guru penggerak ini, saya memaknai beberapa pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menjadi dasar pendidikan Indonesia yaitu :
1. Trilogi KHD
Ing Ngarso Sung Tuladha (sebagai guru tentu harus menjadi contoh bagi siswanya)
Ing Madya Mangun Karsa (sebagai guru mampu menjadi roda penggerak yang kreatif dan dapat bekerja sama dengan baik)
Tut Wuri Handayani (sebagai guru mampu menjadi pendorong dan penyemangat siswanya)Â
2. Kodrat Anak Merdeka
Dalam pembelajaran, guru harus memperhatikan kodrat anak yang merdeka, tentu tanpa mengabaikan kodrat alam maupun kodrat zamannya.
3. Pendidikan Berhamba Pada Anak
Berhamba pada anak bukan berarti menyembah pada anak atau menuhankan anak, melainkan guru memberikan pelayanan kepada anak dengan penuh kasih sayang. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran tentu memberikan pelayanan terbaik untuk siswanya agar tercapai kemerdekaannya dalam belajar. Artinya pendidikan harus berorientasi pada siswa.
4. Teori Bukan Tabula Rasa
Mungkin sering mendengar istilah anak itu seperti kertas kosong yang bisa ditulis oleh orang lain. Ternyata pernyataan tersebut tidak sesuai dengan pemikiran KHD. Sejatinya anak bukanlah tabula rasa atau kertas kosong, akan tetapi mereka adalah kertas yang samar yang akan kita tebalkan prilaku baiknya dan hapus prilaku jeleknya. Mereka terlahir sudah memiliki pola masing-masing, dan guru hanya bisa mengasah atau menguatkan kudrat tersebut.
5. Budi Pekerti
Pendidikan dan pengajaran dua kata yang berbeda arti. Maksudnya dalam pendidikan bukan hanya memberi pengajaran ilmu pengetahuan saja, akan tetapi menuntun anak untuk memiliki budi pekerti juga sangat penting, agar tercapai keseimbangan cerdas otak dengan cerdas ahlak. Pendidikan harus memiliki kecakapan budi pekerti .