Mohon tunggu...
ismail sayuti
ismail sayuti Mohon Tunggu... Lainnya - Hutan leuser

Pencinta alam dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Hasil Tani Anjlok, Masyarakat Lokal Berburu Getah Damar di Leuser

20 Februari 2023   16:29 Diperbarui: 20 Februari 2023   16:58 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

ketika hasil pertanian Anjlok, banyak warga lokal berburu Getah Damar di Hutan Leuser untuk menyambung hidup.

Dalam beberapa bulan terakhir hasil pertanian masyarakat yang tinggal dipinggiran hutan Leuser tepatnya kecamatan Pining, Gayo lues Aceh. Yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian mengalami musim paceklik.

Beraneka ragam tanaman keras yang selama ini jadi tumpuan dan sumber penghasilan utama warga dari daerah yang berhawa panas tersebut diantaranya kemiri, pinang, kakau, durian. Namun, dalam kurun waktu 6 bulan terakhir hasil panen hanya sedikit ditambah harga dipasaran anjlok.

Untuk mensiasati hal tersebut sebagian petani mecari penghasil sampingan dengan memanfaatkan Hutan untuk menyambung kehidupan yakni memungut hasil alam non kayu. diantara Getah damar.

Jenis getah Damar batu (shorea javanica). Berdasarkan keterangan dari warga setempat untuk mencari getah damar tersebut lazimnya para pemburu mencari getah damar di pohon kayu yang telah lama tumbang, dan memungut disekitarnya yang telah berada didalam tanah. serta nencari pohon yang besar dalam hutan karna tak semua kayu menghasilkan getah jelasnya.

Batu damar berbentuk posil tersebut,  dibeli oleh agen pengepul seharga 4000 rupiahnya perkilo gram. dan itu sangat membantu masyarakat apalagi musim paceklik ini.

Batu damar berdasarkan catatan sejarah salah satu rempah rempah yang dihasilkan di nusantara. Serta salah satu komuditas ekspor dumana dimanfaat untuk bahan kesehatan dan kosmetik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun