Mohon tunggu...
ismail sayuti
ismail sayuti Mohon Tunggu... Lainnya - Hutan leuser

Pencinta alam dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelaah Informasi dalam Konteks Budaya

14 Februari 2023   17:40 Diperbarui: 14 Februari 2023   17:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bangsa Indonesia terkenal dengan kemajemukannya baik itu bahasa, suku dan ras. Dimana dalam suku dan bahasa tersebut terdapat banyak perbedaan dengan suku yang lainnya. serta keberagaman tersebut merupakan suatu maha karya yang dimiliki Indonesia.

Setiap suku memiliki bahasa dan budaya yang berbeda beda yang mengatur setiap kehidupan masyarakat salah satunya Suku Gayo yang terdapat di Provinsi paling ujung pulau sumatra. Aceh.

Di Era globalisasi saat ini arus informasi seakan akan sulit dibendung merambah dalam lini kehidupan kita, setiap detik informasi datang kepada kita. Namun imformasi tersebut sebagian belum tentu kebenarannya dan sumbernya sehingga kita terjebak dalam kebodohan.

Untuk menyikapi hal tersebut jauh sebelum datang era globalisasi saat ini, leluhur kita telah menanamkan kepada generasinya untuk menangkal informasi yang belum jelas sumbernya atau dalam istilah saat ini lebih dikenal dengan kata hoaks.

Bagi suku Gayo tentu tak asing bahasa falsafah ini. "Engon sareh panang nyata, amatmu tubuh pangan murasa (dilihat terlebih dahulu dengan jelas dan nyata, dipegang dan dirasa ".

Jika dikaji dalam ilmu komunikasi makna dari falsafah tersebut, suatu kebenaran berita apa yang dilihat belum tentu kebenarannya dan apa yang didengar juga belum menjamin kebenarannya, namun bagi pembawa imformasi dan menerima informasi lebih di tekankan dan jeli mengenai keakuratnya, atau dalam istilah yang populer chek in ricek untuk menentukan kebenaran informasi tersebut.

Pun demikian dalam Alquran juga dijelaskan seperti yang terdapat dalam Quran surat Alhujarat 6. Jika seseorang fasik datang kepadamu membawa suatu berita maka telitilah kebenarnya, agar kamu tidak mencelakan suatu kaum karna kecerobohanmu yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu.

Diera globalisasi saat ini arus imformasi sulit dibendung apalagi berita hoak yang dapat memecah persatuan. Mari kita meneliti dan menelaah sumber imfornasi tersebut serta bertabayun dengan teliti dan benar agar tidak terjadi kegaduhan dalam kehidupan masyarakat. Dalam istilah lain disebutkan lungi enti tertu doloten dan pait enti tertu loahan (yang manis jalan langsung ditelan dan yang pahit jangan terlalu cepat dimuntahkan) karna sejatinya bisa rasa manis belum tentu menjadi obat dan yang pahit bisa menjadi tawar. Mari kita bijak menyikapinya.

Selamat hari pers nasional .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun