Padi Gogo merupakan padi darat atau padi huma yang dibudidayakan di lahan kering. Dalam bahasa lokal disebut rom tajuk atau rom deret.Â
Tanaman padi ini banyak di budidayakan oleh masyarakat  pedalaman Aceh, tepatnya AcehTimur, diantaranya Kecamatan Lukup serbejadi, Simpang Jernih, Peunaron dan sebagian Desa Kecamatan Biren bayen.
Petani padi ladang di sana tergolong unik, sebab mereka menanam padi ini berdasarkan perkiraan alam, mereka hanya menam setahun sekali tepatnya di bulan Mei setiap tahunnya. dan memperkirakan panen di bulan Oktober.Â
Alasan mereka menyakini dengan menanam dibulan Mei tersebut, ketika musim panen tiba dapat mengurungi hama terutama hama burung pipit. Sebab di bulan Oktober biasanya burung lagi bertelor dan menetas.
Masyarakat menanam padi ini masih mempertahankan tradisi dari lehuhur, dimana masih terlihat sangat kompak, mulai dari membersihkan lahan  atau menggarap lahan dan bercocok tanam (nukel), dengan cara bergotong royong (bejamu) secara bergantian yang melibatkan seluruh petani yang menanam padi tersebut dan bergantian hingga proses menanam tuntas.
Pun demikian dalam proses panenya, masyarakat kembali bergotong royong. Tuan rumah hanya menyediakan konsumsi untuk yang terlibat dalam proses bejamu tersebut.
 Dan proses pemotongan padi ladang hampir sama dengan padi sawah. Memotong dengan sabit kemudian di kumpulkan dari arel sawah atau kebun (meminuh) di tarok dalam satu wadah (sasalan) baru dilakukan perontokan menggunakan mesin.
Biasa para petani selain mengosumsi hasil panen sendiri. Sebagian mereka menjual hasil panennya dengan harganya gabah kering 5000 Perkilo gramnya.