PKPA Nias Dampingi Forum Anak di FANS 2014

Medan, Enam anak dari masing-masing forum anak di kepulauan Nias menghadiri Pertemuan Forum Anak Nourth Sumatera (FANS) 2014 yang dilakasanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jl. Setia Budi No. 75 Helvetia Medan yang berlasung dari tanggal 04 s/d 06 April,

FANS 2014 dibuka secara resmi oleh Ka. Biro PPAKB Ibu Drg. Iis Faizah Hanum, Mkes, Jumat (04/04/2014) dan dimeriahkan dengan penampilan Forum Anak dari Kepulauan Nias yang mempersembahkan Tari Moyo yang dikolaborasikan dengan Tari Baluse.

Pertemuan Forum Anak Sumatera Utara 2014 kali ini, dihairi oleh 26 Forum Anak Kota dan Kebupaten se-Sumatera Utara beserta pendamping. Demikian juga Forum Anak yang telah terbentuk di kepulauan Nias juga ikut ambil bagian pada kegiatan ini yang didampingi oleh PKPA Nias bekerjasama dengan PP KB Kabupaten Kota di Kepulauan Nias.

Adapun utusan dari masing-masing Forum anak dari Kepulauan Nias yaitu, Titin Amalia Astriani Teluambanua, Ifan Jaya S. Zalukhu (Forum Anak Kota Gunungsitoli), Susiana Hulu (Forum Anak Nias Selatan), Aliusman Lase, Juventin Telaumbanua (Forum Anak Kabupaten Nias) Angga Saputra Zai (Forum Anak Nias Utara).

“Sangat disayangkan, pada pertemuan FANS ini, Forum Anak Kabupaten Nias Barat belum dapat ambil bagian, demikian disampaikan pendamping dari PKPA Nias.

Di acara pembukaan Kepala. Biro Pemberdayaan Perempuan Anak dan KB Sumatera Utara Ibu Drg.Iis Faizah Hanum, Mkes menyampaikan kebijakan pemerintah Provinsi Sumut tentang pembangunan anak, salah satunya adalah pemerintah Kota dan Kabupaten diharuskan melibatkan anak dalam pengambilan kebijakan pembangunan, sehingga apa yang menjadi Hak anak dapat terpenuhi.

Lebih lanjut beliau mengatakan sesuai dengan Peraturan Menteri dan Undang-undang perlindungan anak No 23 tahun 2002, itu anak dijamin untuk berpartisipasi dan menyampaikan pendapatnya, inilah upaya PPAKB Sumut kedepan yaitu mendorong kabupaten dan Kota untuk mendengar serta memberi kemudahan kepada anak untuk akses pendidikan, pengurusan akta kelahiran dan apa saja yang menjadi hak dari anak, mestinya pemerintah memberi akses yang mudah.

Selain itu pertemuan FANS 2014 yang diselenggarakan diharapkan memberikan pengalaman pada anak dalam mengikuti pertemuan di tingkat provinsi dan pada pertemuan ini dapat terpilihnya kepengurusan FANS periode 2014-2016, demikain disampaikan Ibu Iis.

Direktur Eksekutif, Pusat Kajian dan perlindungan Anak (PKPA) Misran Lubis,S.Ag sebagai fasilitator pada kegiatan tersebut mengatakan, Anak-anak yang di utus pada pertemuan ini merupakan duta-duta dari masing-masing Forum anak Sumut, untuk itu pihaknya mengharapkan setelah nanti mereka di daerah masing-masing harus mampu menyuarakan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh anak, yang mungkin selama ini tidak ada yang mau menyuarakan di daerahnya.

Lebih lanjut Misran menjelaskan anak-anak ini adalah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan, untuk itu pemerintah daerah harus memberi ruang bagi anak untuk terlibat atau menjadi bagian, sehingga anak bukan hanya saja menjadi penerima dari pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, misalnya dengan melibatkan anak dalam forum-forum daerah atau Musrembang Daerah.

Ifan Jaya S. Zalukhu salah seorang peserta FANS 2014 dari Forum Anak Kota Gunungsitoli sangat berterimakasih kepada PP KB Kota Gunungsitoli dan PKPA yang telah mempercayakan dia untuk mewakili Forum Anak Gunungsitoli pada pertemuan FANS 2014 di Medan, “Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti pertemuan FANS, dan kesempatan ini akan kami manfaatkan untuk bertukar pendapat dengan teman-teman Forum Anak yang ada di Sumatera Utara untuk di kembangkan nantinya di Forum anak yang ada di Pulau Nias”, ujarnya.

Pengurus FANS 2014-2016

Masa bakti kepengurusan Forum Anak Sumatera Utara periode 2012-2014, telah berakhir, maka dipertemuan FANS 2014 pemilihan kepengurusan baru pun dilaksanakan, dan terpilihlah beberapa pengurus FANS periode 2014-2016 berdasarkan hasil perhitungan suara yang dilaksanakan secara demokratis serta memperhatikan keterwakilan jender./BN/