Mohon tunggu...
Ismail Fahmi
Ismail Fahmi Mohon Tunggu... -

a spare timer photographer, a part timer movie maker, a free timer writer, a full timer husband and father

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saya Membayangkan

11 April 2012   04:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:46 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang tetap hidup sederhana sekalipun pendapatan tidak lagi sederhana.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang berangkat kerja dengan sepeda motor sederhana mereka.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang mau berjejal-jejal dan bermandi keringat di dalam Kopaja, Metro Mini, Bus Kota dan gerbong-gerbong kereta.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang terhimpit macet tanpa kawalan kendaraan aparat dan raungan sirene yang membisingkan.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang tidak akan pernah menggunakan kendaraan plat merahnya untuk urusan-urusan pribadi.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang gemar berjalan kaki untuk melihat dari dekat bagaimana rakyatnya berjuang mencari nafkah di pinggir-pinggir jalan, di atas dan kolong jembatan, di stasiun, di terminal dan di pinggir kali.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang selalu punya waktu untuk bicara dengan ’orang-orang biasa’ untuk mendengar hiruk pelik kehidupan mereka.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang tidak bisa menikmati makanannya ketika masih banyak rakyatnya yang belum makan.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang selalu ingat bahwa setiap rupiah yang dibelanjakannya adalah uang amanat rakyat.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang dalam heningnya malam mengadu pada Tuhan seraya memohon ampunan atas kealpaan-kealpaannya sebagai pemimpin hari itu.

Saya membayangkan, pemimpin-pemimpin yang memulai harinya dalam dinginnya pagi dini hari dengan memperbaharui dan memperkuat komitmennya pada Tuhan untuk berbuat yang lebih baik untuk rakyatnya.

Dan, saya membayangkan, hidup di negeri para pemimpin itu.

[caption id="attachment_173903" align="alignnone" width="500" caption="Sedikit potret anak negeri di Jalan Casablanca, Jakarta - 26/02/2012"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun