Mohon tunggu...
Ismail
Ismail Mohon Tunggu... Dosen - Penulis merupakan penggiat ilmu astronomi Islam.

Menulis untuk merekam perjalanan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Secara Teori Rukyah Hilal, Lebaran Idul Fitri 1443 H Cocok Hari Selasa 3 Mei

8 Mei 2022   12:58 Diperbarui: 8 Mei 2022   13:03 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbedaan lebaran Idul Fitri 1443 H di Aceh masih tersimpan banyak pertanyaan dari kalangan masyarakat, begitu juga keseragaman dalam berhari raya secara nasional juga menyiapkan persoalan tersendiri di kalangan para pemerhati ilmu falak dan astronomi.

Di Aceh terjadi lebaran Idul Fitri tanggal 2 Mei dan 3 Mei 2022. Perbedaan ini sangat mendasar, mengingat seluruh Indonesia kondisi hilal belum melewati batasan minimal hilal dapat dilihat. Hilal sudah imkan rukyat bila posisi hilal saat matahari terbenam pada tanggal 29 Ramadhan kemaren harus melebihi 3 derajat untuk ketinggian dan elongasi 6, 4 derajat. Kondisi ketinggian hilal saat matahari terbenam di 29 Ramadhan sebagian besar wilayah Indonesia sudah lebih 4 derajat. Namun elongasi seluruh Indonesia belum melebihi 6,4 derajat secara toposentris.

Fungsi ketinggian hilal dalam teori rukyah hilal adalah untuk memastikan cahaya hilal sudah kuat dari cahaya Syafak di ufuk barat. Saat matahari terbenam, cahaya Syafak sangat kuat sehingga butuh ketinggian tertentu bagi hilal agar bisa mengalahkan cahaya Syafak. Setidaknya butuh ketinggian hilal di atas ufuk 4 derajat dengan asumsi waktu 16 menit selisih waktu matahari terbenam dengan hilal terbenam. Dari 16 menit tersebut 8 menit dari matahari terbenam dipastikan Hilal mustahil dilihat karena cahaya Syafak sangat kuat,  di menit 9 sampai hilal terbenam ada potensi hilal terlihat. Untuk ketinggian hilal yang mudah dilihat minimal harus lebih tinggi dari 4 derajat.

Elongasi berfungsi sebagai ukuran cahaya hilal yang dapat diamati. Semakin besar nilai sudut elongasi bulan semakin besar Kemungkinan hilal bisa dilihat. Secara teori rukyah hilal, minimal 6, 4 derajat sudut elongasi secara toposentris baru hilal bisa di amati. Kesimpulan nya. Hilal mudah dilihat bila saat matahari terbenam posisi hilal memilih ketinggian di atas 4 derajat dengan sudut elongasi di atas 6, 4 derajat.

Untuk kasus Idul Fitri kemaren, secara hisab jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022. Sedangkan secara teori rukyah hilal, Idul Fitri lebih cocok Selasa 3 Mei 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun