Mohon tunggu...
ismail al anshori
ismail al anshori Mohon Tunggu... -

hanya seorang manusia yang masih belajar memaknai hidup,,

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bias & Media Framing: Benarkah Pak Tedjo Bilang "Rakyat Ngga Jelas"?

28 Januari 2015   04:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:15 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Baru-baru ini rame soal makhluk baru bernama "Rakyat Engga Jelas". Karena penasaran, saya coba telusuri bagaimana kutipan lengkapnya. Berikut adalah kutipan lengkap yang saya ambil dari berita Kompas 2 hari yang lalu:

"Jangan membakar-bakar massa, mengajak rakyat, ayo rakyat, kita ini, enggak boleh begitu. Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Dia akan didukung, konstitusi mendukung. Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu, konstitusi yang mendukung."

Bisa diamati frasa "rakyat yang nggak jelas" berada dalam kalimat "Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu, konstitusi yang mendukung."

Catatan: kata "rakyat" yang dimaksud Pak Tedjo di sini kemungkinan besar mengacu pada "kerumunan" (bahasa inggrisnya: crowd), bukan people, populace, community, society, atau citizen. Kerumunan yang mana? Mungkin kerumunan di Gedung KPK atau demonstrasi di beberapa tempat.

Kalimat tersebut terdiri dari 2 sub-kalimat berikut ini:
1) "Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu."
Yang pertama ini adalah frasa yang bisa memiliki dua buah subyek tergantung pemilahannya. Di situ ada 3 kata benda, yaitu "dukungan", "rakyat", dan "dukungan rakyat". Oleh karena itu, ini bisa dipilah menjadi dua:
(1a) Bukan -- "dukungan" -- "rakyat yang ngga jelas". Artinya, sifat "tidak jelas" dilekatkan kepada kata "rakyat".
(1b) Bukan -- "dukungan rakyat" -- "yang ngga jelas". Artinya, sifat "tidak jelas" dilekatkan kepada kata "dukungan".

2) "Konstitusi yang mendukung." Ini adalah kalimat yang berunsur S-P, dengan kata "konstitusi" sebagai subyek.

Di media dan socmed, penafsiran yang berlaku adalah penafsiran yang 1a, yaitu Pak Tedjo mengatakan bahwa KPK didukung oleh rakyat yang tidak jelas. Penafsiran pada poin 1a ini kurang berhubungan dengan poin 2 ("Konstitusi yang mendukung."). Kenapa? Karena poin 2 berbicara tentang "dukungan" dan "konstitusi", tidak berbicara tentang rakyat.

Sementara itu, ada pula penafsiran lain yang disediakan pada poin 1b: Pak Tedjo bilang bahwa dukungan rakyat kepada KPK itu tidak jelas. Penafsiran 1b ini memiliki relasi dengan poin 2, yaitu kalimat "Konstitusi yang mendukung."

Di dua kalimat tersebut terdapat satu kata yang menjadi penghubung, yaitu "dukung". Dari sini, kita bisa mengaitkan kata "dukung" dengan "jelas", dengan bertanya, "Menurut Pak Tedjo, dukungan apa yang jelas?"

Dari kutipan Pak Tedjo di atas, bisa dilihat bahwa Pak Tedjo mengharapkan agar KPK bersandar pada dukungan konstitusi, bukan pada dukungan rakyat. Menurut Pak Tedjo, menyandarkan dukungan pada konstitusi itu memiliki kedudukan yang jelas dalam konsep bernegara kita. Sebaliknya, menyandarkan dukungan pada rakyat itu tidak memiliki kedudukan yang jelas dalam kerangka bernegara.

Penafsiran pada poin 1b ini juga akan memiliki makna yang konsisten jika melihat kalimat sebelumnya, "Jangan membakar massa, mengajak rakyat, membakar rakyat. Ayo kita ini, tidak boleh seperti itu, itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia." Kira-kira berarti bahwa, jangan karena punya banyak teman, lalu bawa kerumunan untuk menyatakan dukungan. Kenapa pernyataan ini bisa keluar? Bisa dipahami karena ada banyak kejadian para tersangka yang ditangkap atau sedang diadili di pengadilan sering membawa massa pendukung mengintimidasi para penegak hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun