Mohon tunggu...
Isma Fitria Astuti
Isma Fitria Astuti Mohon Tunggu... Lainnya - Orang

Banyak banyak bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengenal Metode 3A (Asah, Asih, dan Asuh) dalam Mendidik Anak

5 Maret 2024   20:59 Diperbarui: 5 Maret 2024   21:12 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Saling-Asih, berarti ada pihak yang memberikan kasih sayang dan ada yang menerimanya. Kedua belah pihak berarti ada rasa saling kasih sayang untuk bekerja sama dalam mewujudkan tujuan. Saling asih ini tidak diharapkan yang satu kasih sayang yang lainnya tidak peduli.

Rasa asih itu berada pada tingkatan perasaan, yang bersifat abstrak. Rasa asih ini pada hakikatnya sebagai ekspresi diri secara totalitas. Orang yang tidak mampu mengekspresikan rasa asihnya, pasti ada gangguan pada keseimbangan jiwanya. Sebaliknya orang yang mampu mengekspresikan dirinya dengan cara kasih sayang kepada orang, akan merasakan hidupnya berguna dan adanya kepercayaan dirinya.

Saling asah itu memerlukan kreativitas, inovasi, dan proaktif. Kreativitas diartikan daya hidup yang penuh dengan keterampilan. Kreativitas diperlukan oleh yang akan mengasah supaya yang diasahnya berhasil.

Inovatif diartikan kekuatan yang memberi kekuatan hasil dari yang diasah, sampai ilmu pengetahuan bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah baru. Proses "saling asah", berarti ada proses proses transfer wawasan, ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hal ini akan berarti orang yang telah diasah itu telah siap untuk dinilai keterampilannya. Ini berarti akan menunjukkan kualitas kemampuan seseorang. 

Proaktif, berarti tidak diam ketika ada permasalahan. Proaktif selalu berpikiran positif dan dinamis. Orang yang selalu proaktif tidak akan bertemu dengan frustasi, stres atau putus asa. Orang yang selalu proaktif akan selalu optimis dalam menghadapi permasalahan.

Kata Asuh mengandung arti membimbing, mengajar, mendidik, memfasilitasi, saling menjaga, dilandasi dengan rasa kasih sayang. Saling asuh akan terjalin rasa saling membimbing,saling mencintai, dengan penuh kasih sayang, saling menghargai, saling menghormati.

Saling asuh dapat mewujudkan rasa aman, tentram, penuh dengan silaturahim, dan ketentraman hati, ketentraman lahir dan batin. Saling asuh dapat mewujudkan orang yang sedang berada di atas merasa sayang ke yang di bawah, yang di bawah menghormati yang di atas dan akhirannya akan saling mencintai dan menyayangi juga selalu bekerja sama. 

Saling asuh sebagai kesediaan dari semua pihak untuk mengikhlaskan dan merelakan dirinya dalam menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran dalam mewujudkan suasana yang harmonis saling asuh, silih asuh. Saling asuh ini akan terbentuk sikap insan sejati dan berkesatria, sehingga memiliki sifat berani mengaku terhadap kesalahan dan kekurangan pada dirinya. Sifat seperti ini akan mewujudkan keunggulan hidup dari orang lain dengan saling menghormati sesama.

Jika saling asih-saling asah- saling asuh dapat terwujud dalam kehidupan akan menghasilkan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya mengangkat harkat derajat Bangsa Indonesia yang unggul berkualitas lahir batin. Orang yang dapat mewujudkan "Saling Asih- Saling Asah-Saling Asuh" sehingga mengangkat harkat derajat Bangsa Indonesia yang unggul berkualitas lahir batin itu termasuk insan sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun