Mohon tunggu...
Isma A
Isma A Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Airlangga

Hobi saya saat ini adalah menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Mengoptimalkan Peran Artificial Intelligence (AI) dalam Mendorong Ekonomi Digital Indonesia

5 Januari 2025   19:50 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:45 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Artificial Intelligence (AI) adalah salah satu teknologi utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia memiliki peluang besar untuk mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor ekonomi karena populasinya yang besar, yang mayoritasnya adalah generasi muda, dan perkembangan infrastruktur digital yang pesat. Dalam artikel ini, kami memeriksa prospek, masalah, dan pendekatan untuk menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk mempercepat transformasi ekonomi digital di Indonesia.

Peluang AI dalam Ekonomi Digital Indonesia

Dengan Artificial Intelligence (AI), ekonomi digital Indonesia memiliki banyak peluang untuk inovasi dan efisiensi. Ini adalah beberapa contoh aplikasi yang mungkin:

1. E-commerce : Perusahaan dapat membangun strategi pemasaran yang lebih baik dengan mengetahui preferensi pelanggan melalui analisis data berbasis Artificial Intelligence  (AI).

2. Fintech : Industri keuangan digital didukung oleh kecerdasan buatan, yang mencakup layanan pelanggan otomatis, deteksi penipuan, dan sistem penilaian risiko untuk pemberian kredit.

3. Logistik dan Pertanian: Teknologi ini dapat membantu mengoptimalkan distribusi produk, memprediksi hasil panen, dan mengelola rantai pasokan.

Tantangan untuk Adopsi AI di Indonesia 

Meskipun adopsi Artificial Intelligence (AI) tampak menjanjikan, ada beberapa hambatan yang menghalangi pelaksanaannya. Beberapa di antaranya adalah:

1. Infrastruktur Digital yang Belum Merata: Beberapa wilayah memiliki akses internet yang terbatas, yang menghalangi adopsi teknologi secara luas.

2. Kurangnya Sumber Daya Manusia: Ada kekurangan tenaga kerja manusia yang cukup untuk menghambat pengembangan dan penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI).

3. Aspek Regulasi dan Etika: Kebijakan yang tepat diperlukan untuk penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk mengatasi masalah privasi data, bias, dan dampak terhadap karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun