[caption id="attachment_95658" align="alignright" width="443" caption="Tsunami Jepang 11 Maret 2011 (Reuters-tribune.com)"][/caption] Jepang negeri dengan 6852 pulau terletak di pesisir samudera pasifik di Timur benua Asia. Jepang merupakan negeri Asia yang paling kuat ekonominya. Sempat hancur lebur dihantam bom atom tahun 1945, bangsa Jepang bangkit dan mengusai beberapa sektor industri terutama otomotif. Jepang sering disebut sebagai negeri sakura. Sakura merupakan bunga nasional bangsa Jepang, bunga ini hanya mekar selama seminggu di awal-awal bulan April. Kuncup bunga sakura sangat indah dan merupakan salah satu kebanggaan bangsa Jepang. Selain sakura, Jepang terkenal sebagai negeri gempa. Penyebab gempa bumi Jepang adalah letak negara tersebut yang berada di wilayah Ring of Fire atau Lingkar Api Pasifik. Sehingga oleh rakyat Jepang, gempa dianggap bencana yang sangat biasa. Kebijakan pembangunan Jepang selalu memperhatikan unsur gempa. Rumah dan bangunan di Jepang dibangun sebisa mungkin tahan akan gempa. Salah satu bencana gempa terbesar di Jepang terjadi tahun 1995 yang menghancurkan Kobe, kota terbesar keenam di Jepang. Akibat bencana itu, 6.400 orang tewas, 300.000 orang kehilangan tempat tinggal dan kerugian ekonomi mencapai US$102,5 miliar dolar atau hampir Rp 900 triliun. Dan kemarin dunia kembali dikejutkan dengan gempa berkekuatan 8,9 skala richter ini berpusat di sekitar 400 km dari ibukota Tokyo, membuat gedung-gedung tinggi di Tokyo bergoyang. Diperkirakan korban meninggal bisa sampai 10.000 jiwa, mengingat besarnya tsunami itu. Belum sempat kuncup bunga Sakura menampakkan keindahannya, rakyat Jepang terlebih dahulu dilanda prahara besar bernama gempa dan tsunami. Sekali lagi negeri yang tangguh itu harus berduka memandang kehancurannya, dan Sakura pun Menangis. Tsunami dan Ikan hering Istilah tsunami merupakan bahasa serapan dari Jepang. Dari kata "tsu" yang berarti pelabuhan dan kata "nami" yang berarti gelombang. Jadi secara harfiah berarti "ombak besar di pelabuhan". Perubahan permukaan laut secara tiba-tiba itulah tsunami. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah dan merambat dengan kecepatan berkisar 500-1000 km/jam. [caption id="attachment_95659" align="aligncenter" width="560" caption="Tsunami yang menyapu Kota (www.rawstory.com)"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI