Keputusan final tentang cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Asian Games (AG) 2018 baru akan diputuskan di bulan September 2016. Di Websitenya Kemenpora sudah merilis 38 cabor, kabar baiknya Pencak Silat termasuk salah satu yang diperlombakan. Perjuangan memasukkan Pencak Silat bukan perkara gampang. Kalau saja Vietnam tidak mengundurkan dan memberi jalan bagi Indonesia menjadi host AG 2016 maka hampir mustahil melihat Pencak Silat di pentas Asia. Pencak Silat merupakan beladiri asli nusantara. Seni beladiri ini menirukan gerakan binatang yang ada dialam sekitarnya seperti gerakan kera, harimau, elang atau Ular. Pada 11 Maret 1980 federasi silat dunia didirikan dengan nama Persilat (Persatuan Pencak Silat Antara Bangsa).
Dari Eropa Hingga Kabaddi.
Jalan pencak Silat menuju pentas dunia sudah dimulai sejak tahun 1987 ketika cabor asli Indonesia diperlombakan di Sea Games 1987 Jakarta. Butuh waktu 15 tahun ketika Silat masuk cabor eksbisi di AG 2002 Busan. Sayangnya setelah itu Pencak Silat lenyap dalam daftar cabor di Asian Games bahkan sekedar eksbisi pun tidak ada lagi. Sebelum itu, ternyata banyak para guru silat yang berusaha mengenalkan silat ke dunia luar, salah satunya adalah guru yang pada akhirnya melahirkan pesilat terkenal di Eropa yakni Franck Ropers dan Charles Joussot. Di beberapa resimen militer Eropa seperti PErancis dan Belgia, Silat menjadi masuk beladiri yang diajarkan.
Berkat Merantau
Melihat penyebarannya mestinya Silat lebih layak menjadi cabor utama di Asian Games. Kemungkinan gagalnya silat karena cabor ini memperlombakan banyak medali emas yang dinilai menguntungkan salah satu negara, yah bagian dari strategi dalam perburuan medali emas. Faktor lain bisa jadi ketidakcakapan Persilat dalam melobi para delegasi disamping masalah pemasaran. Rating televisi juga menentukan, kita tentu tidak lupa bagaimana Badminton pernah dikabarkan terlempar dari olimpiade karena kurangnya minat televisi terhadap olahraga ini, berbanding dengan cabor Golf yang justru merajai rating televisi.
*****
Kekuatan Pencak Silat bukan lagi dominasi Indonesia, di Sea Games 2015, Vietnam sukses menjadi pengumpul medali terbanyak mengalahkan Indonesia. Pencak Silat telah merata ke beberapa negara seperti Vietnam, Malaysia dan Singapura. Walau begitu masuknya Pencak Silat diyakini mampu mendongkrak perolehan Emas Indonesia apalagi faktor tuan rumah memberikan nilai plus. Pencak Silat mempertandingkan 15 nomor yang terdiri dari 5 nomor artistic (seni) dan 10 nomor tarung. Setidaknya kita bisa meraih minimal 5 emas dari Pencak Silat. Jangan berhenti pada AG 2018 tapi Asian Games berikutnya, untuk Olimpiade target realistis bisa menembus Olimpiade 2024. Tentu butuh perjuangan keras mewujudkan harapan tersebut.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H