Kejengkelan Erdogan terhadap El-Sisi karena junta militer Mesir dibawah pimpinan El-Sisi menggulingkan Mohammad Mursi dari kuri Presiden Mesir yang sah. Seperti diketahui bahwa Mursi dan Erdogan merupakan bagian dari gerakan islamis, Ikhwanul Muslimin. Pemerintah Turki telah memutuskan hubungan bilateral dengan Mesir sejak meletus kudeta berdarah yang dilakukan El-Sisi. “Morsi adalah presiden yang dipilih 52 persen suara. Mereka (Mesir) harus membebaskannya,” kata Erdogan seperti dilansir republika, Jumat (10/4/2015). Beruntung jarak antara Turki dan Mesir cukup jauh, sehingga kontak senjata bisa terhindarkan. Namun munculnya gerakan separtis di semenanjung Sinai bisa menjadi pintu masuk Turki.
5. Vladimir Putin (Rusia)
Berbicara konfik berdarah di Suriah tidak bisa lepas dari keberadaan pasukan Beruang Merah, Rusia. Dibawah Komando Vladiwir Putin, ribuan pasukan merah menyebrang ke negeri para Nabi, Suriah. Kedatangan Rusia digelanggang perang Suriah mengubah peta konflik senjata namun membuat meradang pihak Ankara. Erdogan yang sejak awal konflik mendukung gerakan anti Assad menjadi murka.
Namun dibalik itu, Turki sangat bergantung dengan pasokan gas alam dari Rusia. Selain Rusia, pasukan gas alam terbesar diperoleh dari Iran. Celakanya dua negara ini adalah penyokong Rezim Assad musuh Erdogan. Yah, Erdogan mesti lihai memainkan catur kalau tidak mendapat masalah besar dari Rusia dan Iran.
******
Erdogan tidak perlu takut, dibelakang mereka berdiri aliansi militer terkuat didunia yaitu Amerika Serikat dan NATO. Menyerang satu negara NATO sama saja menyerang semua anggotanya. Selain sekutu baratnya, Erdogan mendapat simpatisan dari kelompok Jihad Hamas, negara Arab yang bergabung dalam aliansi Sunni, dan semua kaum muslimin sedunia yang terkagum atas keberanian Erdogan. Yah tentu, siapapun pemimpin Turki mesti bermental baja karena negara mereka berada dikawasan konflik, kalau tidak ingin Turki kembali menjadi orang sakit dari Eropa.
Salam.
Sumber bacaan: www.wikipedia.co.id | www.kompas.com | www.tempo.co.id | www.geocities.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H