Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mushalla Bukan Anak Tiri

6 Januari 2014   10:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_314017" align="aligncenter" width="490" caption="Suasana di Masjid Babussalam (Mall Ratu Indah) yang bersih dan nyaman (foto:koleksi pribadi 26/12/13)"][/caption] Masyarakat perkotaan tidak bisa lepas dari kebiasaan nongkrong atau sekedar shopping di Mal. Mal telah memanjakan pengunjungnya dengan segala fasiltas yang membuat pengunjung sering lupa waktu. Salah satu fasiltas yang harus ada adalah Mushalla. Di Makassar terdapat empat mal besar yang biasa saya kunjungi bersama keluarga dan teman. Jarak antar mal tersebut lumayan saling berjauhan. Masing-masing pengelola keempat mal tersebut berbeda dalam urusan memberikan kenyamanan ibadah seperti Mushalla. Di Makassar Town Square (M'TOS) letaknya di Poros Perintis Kemerdekaan. M'TOS terdiri dari tiga lantai dengan arsitektur yang elegan.  Mal ini terdiri tiga lantai dan tidak terlalu besar. Mushallanya terletak dibagian belakang Mall terpisah dari gedung utama. Jarak mushalla dengan gedung utama berkisar 50 meter jalan kaki. Kondisi mushalla yang sempit seringkali tidak cukup menampung jemaah yang ingin shalat. Karpet kelihatan sudah tua, kemarin saya masih sempat shalat di mushalla ini. Mushalla di M'TOS hanya bisa menampung 10-15 orang. Dalam mushalla terdapat satu kipas angin. Saya beri nilai 6 dari 10 (6/10) untuk nilai mushalla di M'TOS. Lain lagi di Makassar Trade centre (MTC), mal yang cukup megah berlantai 5 letaknya pas di kilometer nol Makassar. MTC boleh dibilang unik karena bersambung dengan Karebosi Link sebuah area perbelanjaan bawah tanah selain itu dalam waktu dekat MTC juga terhubung dengan sebuah Condotel. Pemilik MTC, Karebosi Link dan Condotel adalah PT. Tosan Permai Lestari. Mushalla MTC terletak di basement parkir. Letaknya berdekatan dengan parkir dan ATM Center. Berdekatan dengan area parkir membuat mushalla terasa panas bercampur bau gas kendaraan.  Didalam mushalla tersedia beberapa kipas angin. Secara umum Mushalla dikelola dengan cukup baik. Mushalla cukup luas dengan area pemisah pria dan wanita. Kira-kira mushalla bisa menampung 50 jemaah. Rating mushallah MTC 7/10. Berpindah ke salah satu area bisnis Makassar di kawasan emas Panakukang kita menjumpai sebuah mal yaitu Mal Panakukang (MP). Mal ini adalah mal terbesar di Makassar. Pengembangnya adalah PT. Asindo Setiatama. Ini Mal yang paling sering saya kunjungi. Mal ini telah beberapa kali mengalami renovasi sehingga nampak lebih besar dan megah. Sebuah anomali, kebesaran dan kemegahan MP berbanding terbalik dengan kondisi mushallanya. Mushalla MP terletak di lantai 2, disalah satu pojok tersembunyi. Hanya plang kecil yang menunjukkan di salah satu sudut tersembunyi tersebut ada Mushalla. Menuju Mushalla kita harus naik dua tangga. Kondisi Mushalla yang sempit membuat jemaah sering antri untuk shalat, apalagi MP merupakan mal paling ramai di Makassar. Mushalla bisa menampung 20-30 jemaah lebih. Rating mushalla MP 5/10. [caption id="attachment_314021" align="aligncenter" width="340" caption="Mall Ratu Indah (MaRI) memberikan fasilitas masjid yang terbaik (foto:kompasiana.com)"]

13889770491981356768
13889770491981356768
[/caption] Yang terakhir adalah Mal Matu Indah (MaRI) yang terletak di JL. Dr. Ratulangi. MaRI dibangun tahun 1999 bersebelahan dengan Hotel Sahid Makassar. MaRI terdiri empat lantai. Sejak direnovasi beberapa waktu lalu, mushalla di MaRI telah berubah menjadi sebuah masjid. Letaknya di lantai 3 di salah satu lorong. Walau terletak di lorong Masjid di MaRI adalah yang terbaik. Suasana didalam masjid tiak jauh berbeda dengan masjid yang terawat rapi dan bersih yang banyak kita jumpai. Saya sempat kaget ketika pertama kali shalat di Masjid ini. Kesan pertama adalah bersih, nyaman dan elegan. Dalam masjid kita dimanjakan dengan AC. Tempat shalat pria dan wanita juga dipisah. Disebelahnya terdapat Toilet yang bersih. Keberadaan masjid yang terawat rapi di dalam mal mengubah image selama ini kalau keberadaan mushalla atau masjid hanya sekedar lipstick atau pelengkap. Mushalla bukan lagi anak tiri di Mal. Satu lagi kelebihan MaRI adalah tersedianya toilet gratis yang bersih. Pemilik MaRI adalah PT. Kalla Inti Karsa (KIK), dari namanya sudah bisa ditebak siapa pemiliknya, dia adalah Jusuf Kalla. Rating Masjid MaRI 10/10. Salut untuk pengelola KIK yang tidak melupakan sisi spiritual dalam aspek bisnis mereka. Sebenarnya masih ada beberapa mal di Kota Makassar seperti Trans Studio Mall, namun saya belum sempat "bertamasya" di mushallanya. Semoga dilain waktu ada kesempatan kesana. Letaknya paling jauh di kawasan Tanjung Bunga. Sudah selayaknya pengelola mal tidak hanya memburu keuntungan bisnis semata namun tetap memberikan rasa aman dan nyaman dalam beribadah. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun