Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Bali: Senja di Pantai Dreamland

1 Mei 2014   12:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rombongan kami cukup lama berada ditempat asri nan sejuk ini, setelah puas menikmati keasrian dan keindahan desa Panglipuran kami bergegas pulang mencari Masjid untuk Shalat Jumat. Semua rombongan kami adalah muslim. Menemukan masjid di Bangli memang sulit, beberapa kali kami harus singgah bertanya dimana letak masjid terdekat. Masjid terdekat berada di ibukota Bangli, namanya masjid Agung Bangli. Ada pengalaman berbeda yang saya temukan saat shalat Jumat dimasjid tersebut. Saat khutbah, Khatib menerima sebuah tongkat dan dengan tongkat itu dia memulai khutbah, ada juga bacaan shalawat sebelum shalat dimulai. Sebagian besar umat islam di Bangli berasal dari Jawa. Kemungkinan tradisi tersebut berasal dari Jawa.

Selepas shalat Jumat, kami menuju ke Kintamani sebuah perjalanan panjang yang melelahkan. Setelah satu jam akhirnya kami tiba di Kintamani.

[caption id="attachment_334218" align="aligncenter" width="325" caption="Masjid Agung Bangli"]

13989197331393612356
13989197331393612356
[/caption]

Saat tour wisata pertama dengn teman-teman, Kintamani adalah objek wisata yang melelahkan karena letaknya yang jauh dengan jalanan yang menanjak dan sempit. Yang ditawarkan Kintamani bagi kami tidak istimewa, pemandangan gunung Agung yang gundul masih kalah indah dengan pemandagan alam di daerah saya, apalagi harus ditebus dengan perjalanan yang melelahkan selama 3 jam. Sebenarnya ada beberapa destinasi wisata di Bali tengah yang jauh lebih hebat seperti Bedugul dengan Pura Ulun Danu atau Tampak Siring dengan Pura Tirta Empulnya.

Dari Kintamani kami menuju pantai Sanur, perjalanannya cukup lama sekitar 3 jam. Pemandangan pantai Sanur yang pantainya sedang surut masih kalah elok dari pantai Dreamland atau Kuta. Setidaknya saya bisa melihat satu landscape yang lain dari Bali. Suasana di Sanur relative lebih tenang, cocok untuk mereka yang menyukai kenyamanan dan ketenangan.

[caption id="attachment_334221" align="aligncenter" width="480" caption="Di Pantai Sanur(Foto:Trio-BJU)"]

13989201701554654548
13989201701554654548
[/caption]

[caption id="attachment_334636" align="aligncenter" width="504" caption="Bersama keluarga di Pantai Dreamland (Foto:Trio-BJU)"]

13991743141339926532
13991743141339926532
[/caption]

Senja merah dilangit pantai Sanur melepas kami pulang. Tujuan berikutnya adalah menikmati makan malam di pantai Jimbaran. Menu makan laut yang disajikan memang tidak sehebat menu makanan laut di Makassar. Untuk urusan kuliner, Makassar adalah surganya. Dengan lilin kecil dan angin yang berhembus serta ombak yang memecah keheningan menghadirkan suasana berbeda. Setidaknya kami menemukan pengalaman berbeda.

13989198771910327664
13989198771910327664
Kintamani dengan latar Gunung Agung

[caption id="attachment_334637" align="aligncenter" width="382" caption="Bersama si kecil di Pantai Dreamland (Foto:koleksi pribadi)"]

13991745892072018812
13991745892072018812
[/caption]

Jadwal hari berikutnya menujur pantai Tanah Lot. Saya memilih tidak mengikiuti tour selain karena kecapean juga tiga tahun lalu saya sudah ke tempat itu. Apalagi jadwal sangat mepet, sorenya kami harus take off ke Makassar. Sebelum ke Bandara Ngurah Rai kami mampir di Joger. Joger dikenal sebagai toko oleh-oleh yang khas dan unik, keunikannya terletak pada kata-kata dan gambar yang lucu. Toko Joger ada dua tempat, yang pertama dan terbesar ada di Bedugul dan kedua ada di Kuta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun