Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sakura Menangis, Amuk Tsunami dan Mayumi Itsuwa

16 Maret 2011   06:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:45 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_95658" align="alignright" width="443" caption="Tsunami Jepang 11 Maret 2011 (Reuters-tribune.com)"][/caption] Jepang negeri dengan 6852 pulau terletak di pesisir samudera pasifik di Timur benua Asia. Jepang merupakan negeri Asia yang paling kuat ekonominya. Sempat hancur lebur dihantam bom atom tahun 1945, bangsa Jepang bangkit dan mengusai beberapa sektor industri terutama otomotif. Jepang sering disebut sebagai negeri sakura. Sakura merupakan bunga nasional bangsa Jepang, bunga ini hanya mekar selama seminggu di awal-awal bulan April. Kuncup bunga sakura sangat indah dan merupakan salah satu kebanggaan bangsa Jepang. Selain sakura, Jepang terkenal sebagai negeri gempa. Penyebab gempa bumi Jepang adalah letak negara tersebut yang berada di wilayah Ring of Fire atau Lingkar Api Pasifik. Sehingga oleh rakyat Jepang, gempa dianggap bencana yang sangat biasa. Kebijakan pembangunan Jepang selalu memperhatikan unsur gempa. Rumah dan bangunan di Jepang dibangun sebisa mungkin tahan akan gempa. Salah satu bencana gempa terbesar di Jepang terjadi tahun 1995 yang menghancurkan Kobe, kota terbesar keenam di Jepang. Akibat bencana itu, 6.400 orang tewas, 300.000 orang kehilangan tempat tinggal dan kerugian ekonomi mencapai US$102,5 miliar dolar atau hampir Rp 900 triliun. Dan kemarin dunia kembali dikejutkan dengan gempa berkekuatan 8,9 skala richter ini berpusat di sekitar 400 km dari ibukota Tokyo, membuat gedung-gedung tinggi di Tokyo bergoyang. Diperkirakan korban meninggal bisa sampai 10.000 jiwa, mengingat besarnya tsunami itu. Belum sempat kuncup bunga Sakura menampakkan keindahannya, rakyat Jepang terlebih dahulu dilanda prahara besar bernama gempa dan tsunami. Sekali lagi negeri yang tangguh itu harus berduka memandang kehancurannya, dan Sakura pun Menangis. Tsunami dan Ikan hering Istilah tsunami merupakan bahasa serapan dari Jepang. Dari kata "tsu" yang berarti pelabuhan dan kata "nami" yang berarti gelombang. Jadi secara harfiah berarti "ombak besar di pelabuhan". Perubahan permukaan laut secara tiba-tiba itulah tsunami. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah dan merambat dengan kecepatan berkisar 500-1000 km/jam. [caption id="attachment_95659" align="aligncenter" width="560" caption="Tsunami yang menyapu Kota (www.rawstory.com)"]

12998996361815750444
12998996361815750444
[/caption] Kedahsyatan tsunami kali ini cukup besar, gelombangnya mencapai 6-10 M, menyapu semua yang ada didepannya. Di layar TV kita lihat bagaimana tsunami membersihkan semua bangunan didepannya, raksasa ini tidak mengenal kompromi. Dan betapa kecilnya mahkluk yang bernama manusia ditelan tsunami. Walau sebenarnya bangsa yang unggul dalam teknologi ini sudah membekali dirinya dengan peringatan dini tsunami. Peringatan dini buatan manusia tidak bisa mengurangi banyaknya korban jiwa. Kurang dari semiggu benacana ini, alam telah mengirimkan sinyal akan datangnya tsunami. Ikan raksasa raja hering (Regalecus glesne) mulai bermunculan di permukaan laut Jepang. Ikan ini jarang tampak atau tertangkap nelayan karena ia biasa ditemukan di kedalaman sekitar 1.000 meter. Sangat jarang ikan yang sekilas mirip ular (atau malah naga?) itu raun-raun di kedalaman kurang dari 2.000 meter. Ada bebarapa ikan tersebut terdampar dan ditangkap nelayan Jepang. Ada yang berteori bahwa ikan panjang sekali ini mungkin sensitif terhadap gerakan seismik menjelang terjadinya gempa bumi. Jadi, begitu ia merasa bakal ada gempa, ikan pemakan plankton itu beramai-ramai ke permukaan laut sehingga terdampar atau terperangkap jaring. (Daily Telegraph) Kokoronotomo Pesan kehancuran dari negeri sakura itu mengingatkan kita pada peristiwa tsunami paling dahsyat dalam sejarah yaitu tsunami Aceh yang menewaskan kurang lebih 200 ribu jiwa. Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tegar, dari bencana bom atom hingga tsunami, bangsa ini selalu mampu kembali tersenyum manis. Ratapan duka rakyat Jepang sama sendunya dengan lagu Kokoronotomo (teman hati) yang tenar dinyayikan oleh Mayumi Itsuwa didekade 70an. Sebuah lagu yang tidak hanya dikenal di Jepang tapi disukai diseluruh dunia. Lirik kesedihan dalam bait-bait lagu Kokoronotomo mewakili perasaan duka bangsa Jepang ke penjuru dunia. Ai wa itsumo rarabai Tabi ni tsukareta toki Tada kokoro no tomo to watashi o yonde Anata kara kurushi mi o ubaeta sono toki Watashi ni mo ikite yuku, yuki ga-wa ite kuru Anata to de au made wa kodoku Nasasurai bito Sono te no nukumori o kanjisasete Cintamu terbayang selalu hingga waktu tidurku saat kau menyebut namaku kau memanggilku sayang Ketika cinta semakin dalam segalanya pun berubah kenangan indah tak terlupakan menjadikan suatu pertanda kau buka pintu hatiku dalam kesepian ku kau beri sentuhan tulus cinta darimu hapus air mataku Duka Jepang adalah duka kita duka seluruh dunia, mari berdoa untuk korban bencana gempa dan tsunami Jepang, pray for Japan. Salam Kompasiana Makassar, 16/03/2011 Referensi: Suara merdeka.co.id Tempointeraktif.com Wikipedia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun