Mohon tunggu...
Islami BalqisTiara
Islami BalqisTiara Mohon Tunggu... Jurnalis - Let's do our best today

welcome to my daily activity Managemen of UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Proses Penciptaan Manusia, dari Tanah Kembali ke Tanah

23 Desember 2019   11:06 Diperbarui: 18 Juni 2021   17:16 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Penciptaan Manusia, dari Tanah Kembali ke Tanah. | (Foto: IslamicQuestions)

3. Proses Alaqah

Setelah beberapa jam proses pencampuran dua nutfah akan menjadi zigot yang berproses pembuahan pada akhirnya menempel di dinding rahim. Pada hari ke 15 proses zigot berubah bentuk menjadi Alaqah. Tahap ini disebut dengan tahap Alaqah, yang mana merupakan proses praembrionik pecampuran sperma dan ovarium.

Baca juga: Hakikat dan Konsep Penciptaan Manusia dalam Islam

4. Proses Mudghah (Segumpal Daging)

Proses ini sudah masuk dalam fase embrionik di hari ke 24 sampai di hari ke 26, Akan ditandai dengan adanya pertumbuhan serta pembiakan sel-sel di area gumpalan daging. Tahap ini juga jantung mulai berdetak, embrio pun sudah dapat mengembangkan plasenta yang mana oksigen sudah dapat mengalirkan oksigen dan cairan makanan melalui darah ibu kapada janinnya.

5. Proses Idzman

Pada hari ke 40 hingga 45, merupakan sutau pembeda dari masa mudghah hingga pembentukan orang, karena pada proses idzman adalah pembentukan tulang dari gumpalan-gumpalan dagimg yang akan berbentuk seperti orang dan proses selanjutnya tulang akan dilapisi oleh otot.

6. Fase Lahman

Fase ini merupakan fase pembulatan rulang, otot, dan daging, yang semula bentuk embrio yang terpisah pada faase ini menyatu dan bentuk janin semakin jelas menyerupai orang. Fase lahman akan berakhir pada minggu ke-7 dan ke-8.

Baca juga: Proses Penciptaan Manusia Menurut Al Quran

7.  Fase Takhalluq (perkembangan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun