Mohon tunggu...
Samsun Juni Anwar
Samsun Juni Anwar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis adalah media belajar-ku, Media untuk mengingatkan-ku akan kealpaan-ku. Karena harapan-ku yang besar untuk menjadi sebaik-baik manusia, yaitu yang paling bermanfaat bagi manusia lain. Kecintaan-ku Yang besar terhadap Al-Qur'an untuk menjadikan-nya sebagai sumber belajar dan mengajar-ku yang pertama dan utama. Semangatku berjuang memelihara hal-hal terdahulu yang baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih relevan. Semuanya pada puncaknya adalah harapan besar pertemuan dengan Tuhan-ku dengan membawa amal shalih dan bersih dari mempersekutukan dengan sesuatu apa pun dalam beribadah kepada-Nya. _____________________________ STAIN Tulungagung Tahun 2004, Non formal PP. Anak-anak Josari, PP. Abul Faidh Bakalan, PPQ Al-Asror Ringinpitu. Menjadi teman belajar anak-anak buah hati di AIEC sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Setitik Embun Sejuta Hikmah [2] : Mensyukuri Nikmat Ijad (Keberdaan Kita Didunia)

8 April 2014   10:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dalam kesendirianmu engkau teringat akan keberadaan dirimu di Dunia ini maka ingatlah akan penciptamu, yang mulanya kamu adalah hina kemudian disempurnakan dan dimuliakan, dan dikaruniai nikmat, maka berjanjilah dalam qolbu-mu untuk terus bersyukur dan tidak mendurhakai-Nya.
Jika dalam kesendirianmu engkau teringat akan keberadaan dirimu di Dunia ini maka ingatlah Ibumu yang telah menanggung beratnya mengandungmu dan berjuang dengan bertaruh nyawa melahirkanmu, kemudian merawatmu, mencurahkan kasih sayangnya dikala kamu masih lemah tak bedaya hingga kamu menjadi tegar dan kuat, maka berjanjilah dalam qolbumu untuk tidak mendurhakainya, menyakiti hatinya dan senantiasa berdo'a untuknya.
Jika dalam kesendirianmu engkau teringat akan keberadaan dirimu di Dunia ini maka ingatlah Gurumu yaitu orang tua keduamu yang telah mengajarkan kamu pengetahuan yang sebelumnya kamu sangat bodoh dan tak tahu apa-apa, membimbing jiwa kamu mengenal Tuhanmu, maka berjanjilah dalam qolbumu untuk tidak menyakiti hatinya dan senantiasa menghormati dan mendo'akannya.
Bersyukurlah pada semua, yang mengakui keberadaanmu didunia ini sebagai seorang manusia yang sempurna dan berbudi mulia.

BUKANKAH SEMU ITU ADALAH NIKMAT YANG TELAH ANDA TERIMA MULAI ANDA PERTAMA KALI MENGHIRUP UDARA DIDUNIA INI, BERSYUKURLAH DAN JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK BERSYUKUR. Allahumajalni minas syakirin.

www.islam100peresen.sempurna.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun