Zuhud dalam pengertian yang paling jelas adalah : tidak terikatnya hati terhadap hal dunia meskipun ia memiliki dan mampu menguasainya. Zuhud ini hakikatnya adalah masalah hati bukan sekedar penampilan saja, namun penampilan dan sikap itu kebanyakan menjelaskan suasana dan keadaan hati.
Menjalani zuhud berarti juga bersikap tengah-tengah terhadap harta benda dunia dan hal-hal keduniaan lainnya, tidak membencinya atau mencintainya. Hati meyakini dengan seyakin-yakinnya itu adalah milik Allah, kekayaan Allah, perbendaharaan dzat yang maha kaya, kita tidak ada hak untuk mencintainya ataupun membencinya, terhadapnya hak yang kita pegang adalah sebagai pengemban amanah, pengemban amanah tidak ada hak memiliki, mencintai/membenci atas sesuatu yang diamanahkan.
Itu semua adalah rasa di dalam hati, sedang orang lain tidak pernah akan mengetahuinya dikarenakan yang terlihat secara lahir kita juga bekerja, dan menggunakan fasilitas-fasilitas dunia seperti pada umumnya.
Cirinya orang zuhud :
- Ia tidak pernah merasa kehilangan harta, karena ia tidak merasa memiliki.
- Ia tidak pernah kagum dengan harta kekayaan yang dimiliki orang, karena ia tahu itu adalah sebuah amanah yang sewaktu-waktu akan diambil dan diminta pertanggungjawaban oleh sang pemberi amanah (ALLAH)
- Ia terhadap dunia tidak pernah merasa miskin, karena ia sekecil apapun senantiasa bersyukur dengan apa yang dianugerahkan.
- Ia hatinya tidak pernah merasa telah berbuat zuhud, karena pada prinsipnya amal ikhlas itu orang yang beramal jangan pernah "merasa telah beramal" untuk setiap amal shalih apapun.
Demikian semoga bermanfaat dan kurang lebihnya mohon maaf. Wallahu a'lam bisshowab.
www.islam100persensempurna.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H