Mohon tunggu...
Isla Indah Fajriah
Isla Indah Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Aktif Universitas Pamulang Fakultas Sastra - Sastra Indonesia

Mahasiswi Aktif Universitas Pamulang Fakultas Sastra - Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaiin Bapa Kayah Dari Tangerang

13 Desember 2023   09:38 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demonstrasi sosial petani Tangerang pada tahun 1924 yang dipimpin oleh Kaiin Bapa Kayah, dipandang oleh pemerintah kolonial  sebagai wabah kecil di tingkat lokal kediaman Batavia.

Kaiin adalah tokoh utama gerakan ini, dia berasal dari keluarga biasa. Seperti kebanyakan anak Betawi, Kaiin belajar mengaji dan bermain pukul sejak kecil. Dari sudut pandang pemerintah kolonial, Ia adalah  pemberontak yang mengganggu stabilitas. Di sisi lain, Kaiin Bapa Kayah menjadi teladan bagi para petani Tangerang, menjadi penawar nostalgia masa lalu sebelum lahannya dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekutunya, Tiongkok. situasi tersebut membuat petani tidak mampu mengatur atau bahkan menerima haknya sebagai masyarakat adat yang mewarisi sumber daya alam dari nenek moyangnya.

Petani dan penduduk asli dibebani dengan pajak dan kewajiban bekerja sesuai aturan orang asing yang menggunakan tanah dan tenaga mereka semata-mata untuk kepentingan mereka pribadi dan bahkan tidak dapat memperoleh keuntungan dari transaksi para tuan tanah.

Kehidupan sehari-hari mereka sudah disibukkan oleh pekerjaan paksa yang dilakukan atas perintah para tuan tanah maupun pemerintah kolonial. Sehingga tidak sedikit pun waktu luang mereka bisa digunakan untuk mencari pekerjaan sampingan dan menjalani kehidupan budayanya.

Situasi ini membuat kaum pribumi tidak mendapatkan hak dan kewajiban mereka di tanah air mereka sendiri. Rasa putus asa membuncah dalam diri dan hati mereka tanpa ada kesempatan untuk melawan penindasan ini.

Kaiin berkeinginan untuk melakukan gerakan merebut tanah-tanah yang dikuasai oleh para tuan tanah Tionghoa dan mengembalikannya kepada para petani. Maka gerakan tersebut dimantapkan akan dilaksanakan pada 10 Februari 1924.

Namun hari dimana akan dilaksanakan gerakan tersebut, Kaiin ditangkap oleh polisi. Pengikut Kaiin yang melihat hal tersebut tidak tinggal diam, mereka mulai bangkit dan menyerang polisi. namun karena Kaiin dan pengikutnya kalah jumlah dibandingkan dengan para polisi yang menangkapnya, Kaiin dan beberapa para pegikutnya tewas di tempat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun