Setelah beberapa kali melihat cuplikan Indonesian Idol di youtube, kayaknya masih ada yang bisa kita maksimalkan dari acara ini. Terus terang saya bukan penonton setia acara ini, hanya kadang2 melihat rekaman2 yang lucu dan unik. Seperti rekaman audisi tahun 2010 ketika Anang menghadapi peserta yang menyanyikan lagu2 KD, lucu sekali melihat ekspresinya Anang :) Juga senang melihat kreatifitas Aji, yang mentransformasi lagu2 yang dibawakannya sehingga aroma ke'Aji'an nya sangat kental sekali. Terutama ketika merombak lagu 'Oh oh.. kamu ketahuan..', sungguh luar biasa. Lagu yang sangat saya benci, disulap menjadi nyanyian syahdu, menarik dan lucunya itu loh.. menghibur sekali! Terkagum-kagum saya dibuatnya. Nah, potensi-potensi kreatif ini akan sangat bermanfaat sekali jika dikerahkan untuk melestarikan kekayaan budaya kita yang melimpah, selain untuk mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia melalui seni kontemporernya. Berapa banyak lagu daerah yang anak-anak kita hapal? Jangankan hapal, tahu saja mungkin tidak. Begitupun kita yang sudah dewasa, tidak jauh berbeda saya kira. Ratusan, bahkan ribuan, lagu daerah masih berserakan tak bertuan. Berceceran di pelosok nusantara. Tak ada yang mengurusi, tak banyak yang melestarikan. Hilang, tertiup angin masa lalu. Atau hinggap di pelataran negeri tetangga. Konkritnya, bagaimana kalau di setiap audisi atau pementasan ada lagu wajib daerahnya? syukur2 berbusana daerah dan disertai tarian daerah juga. Jadi setiap kontestan wajib menyanyikan lagu daerah, minimal lagu dari daerah asalnya masing-masing. Kita persilahkan saja mereka untuk mengaransemen ulang lagu-lagu tersebut sesuai kreatifitas mereka. Dilengkapi backing video sebagai ilustrasi kebudayaan dan kekayaan alam asalnya. Dengan begitu, berapa banyak rakyat Indonesia baik anak-anak, orang tua dan kaula muda yang menyaksikan kebesaran budaya kita?! Sehingga secara tidak langsung menyadarkan warga akan potensi sumber daya budaya kita yang sangat melimpah. Kita bersama-sama melestarikan warisan leluhur yang sangat berharga ini, hanya ada di bumi pertiwi, tidak di tempat lain! Acara ini akan menjadi wahana pembelajaran dan pelestarian budaya yang sangat efektif karena acaranya sudah populer, profesional dan sifatnya yang menghibur akan mudah diterima masyarakat di semua kalangan. Orang kaya, orang miskin, orang desa, orang kota, politisi, ilmuwan, rakyat semuanya menikmati. Jangan katakan hal ini tidak akan menjual! rating akan turunlah, iklan melorotlah.... Tidak! Masalah menjual itu, tergantung kemasan dan marketing. Justru, hal ini akan lebih memperluas sasaran penonton, sebagaimana telah saya uraikan dalam paragraf sebelumnya. Sehingga, nilai jual acara ini pun akan lebih meningkat. [caption id="attachment_118234" align="alignright" width="300" caption="Indonesia@KL-Germany /own pict."][/caption] Tidak sampai disitu, bahkan akan lebih menjual lagi hingga ke level internasional. Bayangkan, ini akan menjadi acara musik pertama di dunia yang mengkombinasikan musik tradisional dan musik kontemporer. Musik tradisional kita dikemas secara indah dan dipentaskan di seluruh dunia, pasti akan mendongkrak negara kita secara keseluruhan. Baik bidang seni, budaya, pariwisata, ekonomi dan akhirnya juga pada kesejahteraan masyarakat. Untuk si penyanyi secara pribadi juga, akan menambah kekayaan seninya sehingga menjadi nilai tambah tersendiri di ajang regional dan internasional. Ciri khas tradisional inilah yang mampu menjadi senjata ampuh dalam pertarungan internasional, yang tidak dimiliki oleh kebanyakan penyanyi berkaliber internasional. Maka dari itu, dengan ini saya menantang Indonesian Idol untuk berperan aktif dalam melestarikan budaya nasional kita. Atau acara lainnya, apapun itu, yang peduli akan kelestarian budaya kita, Indonesia. Mudah-mudahnn 'surat cinta' ini bisa sampai kepada yang bersangkutan. Ada yang bisa menyampaikan? :)Â Sebagai penutup, mari kita nikmati keindahan aransemen ulang lagu tradisional serta kolaborasi seni tradisional dan seni kontemporer karya kyai kanjeng berikut ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H