Mohon tunggu...
Islachul Imam
Islachul Imam Mohon Tunggu... Guru - Penulis Lepas dan blogger

Menyampaikan realita yang sesuai fakta dari sisi dunia pendidikan dan akar rumput.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Perkumpulan Guru Honorer Menjadi Lahan Basah Politisi Saat Musim Pemilu

23 Oktober 2022   09:25 Diperbarui: 23 Oktober 2022   09:45 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap musim pemilu atau akan dilaksanakan pemilu saat musim kampanye atau belum saatnya musim kampanya banyak politisi entah itu calon DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI, DPD maupun calon kepala daerah entah itu calon bupati/wali kota dan juga calon gubernur banyak melakukan manuver-manuver kampanye dengan cara blusukan, medsosan maupun kampanye yang lain.

Strategi blusukan di daerah-daerah memang cenderung efektif bagi para politisi untuk meningkatkan citranya. Blusukan banyak dilakukan di tengah-tengah warga baik itu di pasar, pinggir jalan maupun masuk ke kampung-kampung penduduk.

Selain itu ada juga yang mempunyai ide blusukan dengan masuk ke zona intim dunia pendidikan, yaitu dengan masuk ke lembaga-lembaga pendidikan dengan mengiming-imingi dana pembangunan dan sebagainya. 

Bahkan ada juga yang masuk ke perkumpulan guru-guru entah itu KKG maupun perkumpulan guru lain.
Mungkin, bagi politisi yang paling bagus menjadi lahan basahnya adalah perkumpulan atau ikatan guru-guru honorer, di situ mereka menjanjikan nasib yang lebih baik kepada para guru honorer asalkan  mau memilih dirinya. 

Bahkan sampai bersumpah akan menyampaikan aspirasi para guru honorer untuk meningkatkan nasibnya jika meraka jadi. Tapi, kembali lagi ke pengertian politik. Pengertian politik secara istilah adalah upaya meraih kekuasaan dengan berbagai cara agar tujuannya tercapai. 

Setelah para politisi itu terpilih seakan-akan lupa kalau mereka pernah menemui para gury honorer. Ketika mereka ditanya janjinya dulu para politisi itu akan menjawab bahwa itu mekanismenya susah harus ini itu. Padahal waktu blusukan kampanye dan sosialisasi mereka mengatakan bahwa itu hal mudah yang akan mereka lakukan asalkan mereka terpilih, tapi begitu terpilih dan jadi jawabannya mbullet, tidak jelas bahkan lupa.

Apakah tahun politik 2024 akan menjadikan kumpulan atau ikatan guru honorer menjadi lahan bagi politisi kembali? Kita lihat saja kelakuan para politisi itu selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun