Pilkada DKI akan dilanjutkan pada putaran kedua yang menghadirkan Cagub Foke bertarung dengan Jokowi. Sedangkan Ahok yang kita tahu merupakan keturunan cina dan beragama kristen membonceng kepada Jokowi untuk menjadi Cawagub. Entah kenapa isu sara sangat kental pada putaran kedua ini.
Banyak sekali artikel membahas tentang Pilkada DKI putaran kedua di Kompasiana yang sebagian besar mendukung Ahok agar dapat menjadi Wakil Gubernur DKI. Saya pribadi tidak membenci Ahok dan tidak mendukung Foke, karena mereka memang bukan pilihan saya.
Saya memaklumi bagaimana rindunya kaum cina dan kristen untuk mempunyai pemimpin yang berasal dari kaumnya. Apalagi DKI merupakan Ibukota Indonesia yang pasti memiliki nilai strategis baik dari segi ekonomi, sosial ataupun budaya. Menjadi rahasia umum bagaimana sulitnya mereka Tionghoa untuk dapat bekerja di Pemerintahan baik di PNS, Polisi ataupun TNI. Satu-satunya jalan untuk bertahan hidup adalah dengan wiraswasta atau berdagang.
Tapi dengan alasan tidak jelas justru para pendukung Ahok yang menulis artikel di Kompasiana cenderung menuduh Foke, bahkan menghina umat Islam. Entah karena kecerobohan atau kebodohan mereka berbuat itu. Ada yang beralasan demokrasi, ada juga yang beralasan ketinggalan jaman. Apa karena demokrasi kristen membolehkan menghina ajaran agama lain? Atau apa karena jaman semakin modern sehingga orang cina dan kristiani boleh menghina betawi?? Saya rasa tidak, kalau pun iya itu tidak lain merupakan ajaran sesat.
Mereka terus berteriak Black campaign.. black campaign..black campaign, mereka selalu mengeluh isu sara, isu sara..isu sara.. Padahal itu ketakutan mereka sendiri. Tanpa ada bukti mereka menuduh Foke seenak hati. Dengan membalikkan fakta mereka menghina Ustadz dan Ulama Islam. Pada awalnya saya ingin ikut mendukung Jokowi agar menjadi Gubernur DKI, tapi kemudian saya memutuskan tidak mendukung Jokowi yang disebabkan justru karena tulisan para pendukung Ahok yang selalu membalikkan fakta dan tampak sekali sangat membenci semua tentang Islam. Mereka menganggap apabila ada Umat Islam yang mendukung Foke itu SARA, sedangkan bila umat kristen yang sudah jelas pasti memilih Ahok itu ngga apa-apa... GILE BENERRR,,,
Agama adalah merupakan keyakinan. Jadi apabila Umat Islam memilih Foke itu adalah hak mereka untuk menjalankan keyakinannya memilih pemimpin yang seiman sesuai ajaran Islam, begitupun sebaliknya bila umat kristen dan tionghoa memilih ahok untuk menjadi Wakil Gubernur.
Walaupun saya tidak mendukung Foke, tapi saya masih lebih memilih Foke jadi Gubernur DKI daripada Ahok menjadi Wakil Gubernur.
Selamat Menjalankan Ibadah Untuk Seluruh Umat Islam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H