Saya bingung entah ungkapan atau sumpah serapah apa yang pas untuk mengutuk kebodohan perempuan bernama Afriyani Susanti ini. Segala cacian dan kata-kata yang berisi daftar penghuni kebun binatang dan penghuni lokalisasi sudah keluar dari mulut ini ketika melihat video kecelakaan itu, tapi tetap terasa sangat kurang. Padahal biasanya saya sabar dan tenang (kata teman-teman ..)
Ini kejadian yang benar-benar “edan”. Karena kecerobohan dari seorang perempuan bodoh, 8 nyawa harus melayang dilokasi kejadian dan 1 nyawa di RS. Perempuan ini tidak mempunyai tanggungjawab dan kepedulian dalam berkendara, baik tanggungjawab kepada dirinya, teman-temannya didalam mobil ataupun pengendara lain dan pejalan kaki ditrotoar.
Saya sangat setuju untuk memberi hukuman yang sangat berat buat dia. Bahkan umpamanya ada hukuman yang lebih berat dari hukuman mati, itu pun masih pantas. Kalau saja ada keluarga saya yang menjadi korban kebodohan Afriyani, maka saya pastikan untuk membalasnya tidak lebih tidak kurang. Saya tidak percaya kepada hukum di negeri ini. Karena bukan sekali atau dua kali, bahkan berkali-kali telah terbukti bahwa dinegeri ini hukum bisa diatur dan dibeli.
Satu nyawa anak-anak yang bermain bola masih lebih berharga daripada seribu orang macam Afriyani Susanti.
Woi.. Afriyani Susanti, Berkacalah !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H