Kalimat ini merupakan bagian syair lagu yang dinyanyikan Kantata Barock bersama penggemarnya (termasuk saya) saat menutup konser pada Jumat, tanggal 30 Desember 2011 kemarin yang berlokasi di Stadion Utama GBK. Saya datang langsung dari Nanggroe Aceh menuju Jakarta untuk menyaksikannya. Karena buat saya ini adalah pertunjukan musik yang tidak bisa dilewatkan, sekalian reuni bareng teman-teman di Jakarta, karena saya lahir dan remaja di Jakarta tapi kini bertugas di NAD.
Saya hadir di GBK bersama teman-teman yang tinggal di Jakarta (berjumlah 10 orang). konser ini dibuka oleh group musik Kotak yang tampil penuh energik dan bersahabat. Lalu disambung sambutan panitia dan pemutaran film Kantata Takwa. Kemudian muncul yang sudah ditunggu penonton yakni para personil Kantata Barock, yaitu S.Djody, Sawung djabo dan Iwan Fals. Mereka tampil membawakan sekitar 22 lagu. Konser berakhir kira-kira pukul 23.30.
Tampak beda sekali Kantata sekarang dengan yang dulu. Sehingga kami merasa konser berlangsung seperti ada yang kurang, seperti masakan minus garam. Kami memang tidak hadir saat konser Kantata 1990 di senayan dulu, tapi kami ada pada konser Kantata Samsara 1998 dan Kantata Takwa Samsara 2003. Kami merasa yang mempengaruhi performance pertunjukan Kantata Barock kemarin antara lain :
- Harga tiket yang mengagetkan para penonton, Rp 100.000 (Kelas Festival) : karena dari pengalaman saya menyaksikan konser Kantata tahun 1998 dan tahun 2003 penonton sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis. Sehingga harus diakui hal ini mempengaruhi jumlah penonton yang hadir di GBK. Penonton yg hadir kemarin jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah penonton pada tahun 1998 dan 2003 diparkir timur senayan yang penuh sesak.
- Personil Kantata tidak lengkap : Konser kemarin Kantata Barock tampil tanpa 3 pilar utama mereka lainnya yaitu WS Rendra (Alm), Inisisri (Alm), Jocky S (Menolak untuk tampil).
- Performance personil Kantata mulai menurun : Hanya Iwan Fals yang masih mampu untuk tampil maksimal, sedangkan S. djody baru sembuh dari sakit dan S. jabo mungkin karena faktor usia sehingga tidak maksimal.
- Aransemen lagu diubah : sangat banyak misalnya lagu Hio, Mata Dewa, Balada Pengangguran, Pangeran Brengsek sehingga menyebabkan lagu menjadi tidak enerjik lagi.
Sampai ketemu lagi pada Konser Kantata selanjutnya !! “Kugenggam nasibku mantap tanpa sesalan, Bapakku mentari Bundaku jalan !!!” Oi…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H