Ada suasana yang berbeda di Desa Bantilang, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada hari Sabtu (18 Januari 2014). Rombongan Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma, beserta jajarannya, Kapolres Luwu Timur, Koramil, Camat Towuti, Kepala Desa dan Direktur External Relations and Corporate Affairs, Basrie Kamba, mewakili manajemen PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), serta para tokoh masyarakat dan agama setempat hadir di desa tersebut. Ini tak lain karena ada pesta panen merica sekaligus diskusi tentang peningkatan produktivitas merica.
Desa Bantilang memang sudah terkenal sejak zaman Belanda sebagai penghasil merica. Konon, merica dari Desa Bantilang ini merupakan salah satu merica terbaik di dunia. Namun pada tahun 1980-an pertanian merica ini sempat drop karena diserbu hama penyakit. Kini pertanian merica di desa ini bangkit kembali. Ini tidak terlepas dari dukungan dari PT Inco (kini PT Vale) pada tahun 2007 yang mendorong masyarakat untuk menghidupkan kembali pertanian merica.
Pada awalnya, sempat ada pesimistis di kalangan sebagian warga Desa Bantilang mengingat pengalaman tahun 1980-an yang merontokkan pertanian merica akibat serangan hama penyakti. Tapi berkat kegigihan dan upaya tak kenal lelah sebagian warga dengan sebagian community relations PT Inco saat itu maka sedikit demi sedikit pertanian merica ini hidup kembali. Dan memang tidak sia-sia. Beberapa tahun kemudian pertanian merica ini kembali bangkit. Bahkan kini menurut Kepala Desa Bantilang, Arifin, perputaran uang di desanya sekitar Rp 10 miliar per minggu akibat hasil dari pertanian merica di desanya.
Andi Hatta Marakarma memberikan apresiasi kepada petani merica di Desa Bantilang ini sehingga membuat roda perekonomian desa ini terus berkembang. "Kita harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa sehingga diberi rezeki seperti ini, maka sebagai tanda syukur mari kita terus bekerja keras agar hasil pertanian terus meningkat dari masa ke masa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama," ujar Andi Hatta Marakarma di sela-sela sambutannya ketika memulai acara pesta panen merica dan diskusi pertanian tentang merica.
Diskusi pertanian merica digelar dengan tema “Merica Sehat, Petani Sejahtera” dengan nara sumber Dr. Herman dari lembaga A+CSR, Bogor. Herman menjelaskan tentang berbagai hal terkait pemberantasan penyakit merica seperti busuk akar, pemberantasan hama, hingga bagaimana upaya peningkatan produktivitas merica seperti pola intesifikasi pertanian merica.
Menurut Basrie Kamba, PT Vale mendukung pengembangan pertanian merica ini sebagai salah satu bagian dari program Corporate Social Responsibility perusahaan. “Kami mendukung upaya-upaya pengembangan pertanian merica di desa ini, selain mendatangkan pakar pertanian direncanakan pula dikembangkan community learning center atau CLC semacam sekolah lapang pertanian untuk merica sehingga kelak para petani merica dapat lebih meningkatkan produktivitas pertaniannya,” ujar Basrie Kamba.
Sementara itu, Anda Hatta Marakarma, menyatakan terimakasih atas dukungan PT Vale bagi warganya di Desa Bantilang. “Saya berterimakasih kepada PT Vale yang telah mendukung pertanian merica di desa ini dan semoga bisa dilanjutkan lagi dengan program pendampingan kepada para petani merica ini karena tanaman merica ini memang memerlukan penanganan khusus,” ujar Andi Hatta Marakarma di sela-sela sambutan ketika mengawali kegiatan pesta panen dan diskusi merica ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H