Hal ini dapat dilihat pada Alquran di Surah Al-Maidah  ayat 88,.
yang artinya "dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang  telah di rizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya".
Apa saja yang perlu dilakukan dalam melakukan bisnis pada kondisi seperti ini? Banyak hal
yang masih dapat dilakukan, yaitu dengan melakukan fokus terhadap wilayah dan model
pemasaran apa yang akan dilakukan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Pertama, layanan delivery order, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan ojek online,
sehingga memudahkan pembeli untuk mendapatkan produk.
Kedua adalah bisnis dengan menyediakan menu yang mudah untuk dimasak, ini dapat dilihat peningkatan penjualan dari perusahaan mie instan pada kondisi ini.
Ketiga adalah model promosi yang dilakukan seperti dengan digitalisasi, apakah melalui
Whatsapp ataukah bekerjasama dengan toko online ataukah dengan menggunakan model freedelivery. Banyak toko online yang mengalami peningkatan transaksi, terutama untuk kebutuhan sehari-hari dan kesehatan.
Keempat, jangan lupa diberi pengemasan yang menarik. Khususnya dalam promosi perlu
ditekankan makanan halalan thoyiban, yang dikaitkan dengan kebersihan dalam proses
pembuatannya (selain disebutkan rasanya yang sedap).
Dalam melakukan bisnis, kita harus terbuka dalam bekerja sama dengan berbagai pihak.
Semakin banyak pihak yang turut berkolaborasi maka semakin besar jaringan, yang berguna dalam promosi produk yang diusahakan. Misalnya saja bekerja sama dengan OVO, Go-pay, Shopie-pay, link atau pihak lainnya.Karena itu, umat Islam sebagai umat yang telah diperintahkan oleh Allah swt untuk memakan makanan yang halal dan thoyib dapat menggunakan peluang yang ada pada masa pandemi ini, tidak hanya sebagai penonton dan konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H