Sejujurnya, saya tidak ingin menulis dan membagi tips membuat buku. Tidak untuk saat ini.
Pasalnya, sampai detik ini, belum ada satu pun buku yang di sampulnya tertulis nama saya. Saya memang sering menulis di dunia maya, tapi belum pernah menerbitkan buku.
Bagi saya, buku adalah media yang berbeda dengan blog, koran ataupun majalah. Prinsip ini kurang lebih sama dengan prinsip "media buku berbeda dengan media film" yang sering dilontarkan penulis novel saat karyanya diangkat ke layar lebar atau layar kaca. Bahkan media film pun berbeda dengan media sinetron, juga berbeda dengan media panggung pertunjukan.
Patut disadari, buku merupakan media tersendiri. Di banyak negara, buku telah menjadi media yang dimanfaatkan secara maksimal oleh individu maupun perusahaan. Baik untuk menyebarkan informasi dan pengaruh, maupun sebagai media untuk mengukuhkan eksistensi penulisnya.
Media dalam bentuk lembaran kertas berjilid ini terbit secara agresif, beredar di pasar, berjejalan dengan media kertas lain bernama koran, majalah, tabloid dan sejenisnya. Saat teknologi informasi dan data berkembang pesat, buku tetap eksis dan dapat menyesuaikan diri dengan cepat. Dari buku kertas, berubah menjadi buku digital.
Sebelum saya menguraikan beberapa masukan buat teman-teman yang berniat membukukan tulisan-tulisannya di internet, camkan satu hal berikut: Saya ingin membuat sebuah media personal yang mampu berbicara lewat rangkaian kata di dalamnya.
Berikut masukan yang saya anggap perlu diperhatikan dalam membuat buku dari blog. Tips-tips ini saya temukan usai berbincang-bincang dengan beberapa penulis dan penerbit buku:
1. Buku Bukan Kumpulan Tulisan
Jangan pernah mengkomunikasikan buku Anda ke pembaca sebagai sebuah kumpulan tulisan. Kumpulan tidak pernah menarik perhatian pembaca buku. Kumpulan hanya sebuah arsip. Walaupun secara kuantitas dia utuh, tapi secara kualitas dianggap tidak memiliki bobot yang dibutuhkan oleh pembaca buku.
Anda boleh saja membukukan sekian banyak artikel atau tulisan yang pernah Anda buat sebelumnya. Tapi bukan berarti Anda wajib menyebutnya sebagai kumpulan tulisan! Tanpa disebut sekalipun, buku memang sebuah kumpulan. Atau tepatnya kumpulan kata merangkai kalimat, kalimat merangkai paragraf, paragraf merangkai tulisan, tulisan merangkai bab, bab merangkai buku. Blog hanyalah sebuah proses berbeda dari proses menulis di komputer pribadi atau di lembaran kertas yang sebelumnya dilakukan oleh banyak penulis buku.
Anda boleh merinci dan menjelaskan proses terbitnya buku yang sedang dipegang oleh pembaca. Misalnya, sebutkan bagaimana Anda setiap hari konsisten menulis di media sosial Kompasiana. Ceritakan rintangan, hambatan dan inspirasi yang Anda temukan selama menulis. Lalu jangan lupa ungkapkan interaksi di dalamnya dan bagaimana para pembaca di internet memberikan banyak masukan atas buku Anda.