Ini tantangan yang paling menantang. @lovineyou meminta saya mencari dua orang Brasil, laki-laki dan perempuan, lalu meminta keduanya mengucapkan dua istilah paling ‘happening’ saat ini: “Aku rapopo” dan “cabe-cabean”. Kemudian direkam.
Tantangan ini tidak mudah, karena sulit menemukan orang Brasil yang bisa berbahasa Inggris. Kalau pakai bahasa Portugis, saya yakin akan sangat sulit, karena di tahap awal saya harus melakukan pendekatan, lalu menyampaikan permintaan, setelah itu saya harus bisa meyakinkan keduanya bahwa tantangan itu sangat saya butuhkan.
Jadi mustahil menjalin komunikasi dengan dua bahasa untuk melaksanakan tantangan ini. Kamus atau Google Translate pun hanya akan menciptakan kecanggungan dan keribetan.
Saat membaca tantangan dari Davienne, saya sempat nego, bisa gak kalau bukan orang Brasil. Tapi Davienne nya ngotot, dia bilang, kalau bisa orang Brasil. Duuhh!!
Saya sampai berpikir untuk meminta pelatih Persipura, Jacksen F Tiago, untuk membantu saya menjadi penerjemah saat ‘hunting korban’. Tapi karena lokasi saat terakhir bertemu dengan Jacksen berada di mall, saya urungkan karena kondisi di pusat perbelanjaan tentu tidak sesantai di tempat wisata.
Akhirnya, Rabu kemarin, saya berangkat ke Sugar Loaf, landmark paling ikonik yang dimiliki oleh Rio de Janeiro (cerita pesona Sugar Loaf nyusul ya...).
Di atas sana saya mulai melirik-lirik ke kekerumunan turis bule yang ada di bukit pertama. Lokasinya sangat cozy, sangat nyaman untuk menghabiskan waktu sambil menikmati keindahan Rio dari atas.
Tapi lagi-lagi kesulitan bahasa jadi penghalang. Beberapa pasangan bercinta yang saya dekati selalu bilang tidak bisa berbahasa Inggris. Begitu juga saat saya menyapa dua orang suami istri yang sedang jalan-jalan bersama dua putra.
Saat mengisi baterai ponsel, saya melirik ke sebuah toko souvenir dan jam Victorinox. Penjaganya adalah laki-laki dan perempuan. Wah, cocok ini dengan profil yang saya cari. Trus saya berpikir, pasti keduanya bisa bahasa Inggris. Sedikit banyak pasti bisalah....
Saya lalu mendekat, menanyakan apakah Flabian bisa bahasa Inggris. Wanita ini bilang bisa dikit-dikit, sementara teman kerjanya, Jason, hanya nyengir-nyengir kuda.
Dan jadilah. Keduanya mau mengucapkan dua kata sakti di atas. Jason bilang, “Aku rapopo.” Sementara Flabian ngomong, “Cabe-cabean.”
Flabian sebelumnya sempat penasaran arti kata cabe-cabean. Dia takut konotasi negatif. Tapi begitu saya jelaskan bahwa itu adalah istilah gaul terbaru yang berarti cewek remaja, dia ngangguk-ngangguk aja.
Setelah itu, saya mengucapkan terima kasih kepada keduanya. “You save my live!”
Begini nih video serunya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H