Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Polisi Vs tvOne: Rekayasa Berita atau Sekedar Rekayasa Kasus?

8 April 2010   18:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:54 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_113980" align="alignright" width="300" caption="tvOne (http://tvone.co.id)"][/caption] Di saat panggung hukum Indonesia dipanaskan dengan terungkapnya makelar kasus di hampir semua lini penegaknya (kepolisian, kejaksaan, kehakiman dan keadvokatan), Kamis (8/4) kemarin, muncul dugaan rekayasa berita yang dilakukan oleh stasiun berita tvOne. Modusnya, demikian Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, produser merangkap presenter berita tvOne menghadirkan seorang nara sumber bernama Andri Ronaldi alias Andis (37 tahun) yang diminta mengaku sebagai markus (makelar kasus) selama 12 tahun di Mabes Polri. Wawancara dengan Andis dilakukan pada tanggal 18 Maret 2010 dalam kondisi wajah ditutup topeng. Namun saat diperiksa polisi warga dengan dua alamat tinggal ini mengaku hanya diminta untuk berbicara sesuai skenario yang dibuat oleh sang presenter. "Dia diminta menjelaskan dan skenario disiapkan. Dia disuruh mempelajari. Yang bersangkutan di-shooting di ruang terpisah, tapi dipertemukan dalam televisi dengan Denny Indrayana, anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Setelah selesai acara, dia sempat diperkenalkan dengan Pak Denny," ungkap Edward seperti dikutip KOMPAS.com. Kepada polisi, pria yang diberitakan sempat kabur ke Bali itu mengaku diberi honor sebesar Rp. 1,5 juta. Pekerjaan sehari-harinya adalah pegawai outsourcing di salah satu media hiburan yang tidak ada hubungannya dengan panggung hukum atau politik. Bahkan dia mengaku tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di Mabes Polri. Terkait dugaan polisi tersebut, pihak TV One buru-buru membantahnya. General Manager News and Sports tvOne, Totok Suryanto, menegaskan pihaknya tidak mungkin melakukan rekayasa berita seperti dituduhkan oleh kepolisian. Narasumber yang dihadirkan saat acara diakui benar seorang markus. "Yang pasti, tvOne tidak pernah melakukan rekayasa. Tentu tidak boleh," tandas Totok di website TV One. Totok juga belum bisa memastikan apakah orang yang ditangkap polisi sama dengan orang yang menjadi nara sumber di TV One. Rekayasa Berita atau Kasus? Bantahan keras pihak tvOne atas adanya dugaan rekayasa berita ini menimbulkan satu pertanyaan, pihak mana yang sedang berbohong. Apakah polisi sedang membuat rekayasa kasus (rakus) baru dengan memaksa Andis membuat pengakuan yang memojokkan TV One. Atau apakah rekayasa berita itu benar-benar telah terjadi di tvOne? Kalau tvOne berkata benar, berarti polisi sedang mengkriminalisasi televisi seperti pernah dilakukan terhadap KPK. Tapi kalau ternyata polisi yang benar dalam arti tidak ada rekayasa dalam kasus ini, tvOne harus siap dengan apapun risiko dari rekayasa ini. Kita tunggu saja sejauh mana kasus ini bergulir....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun