[caption id="attachment_214452" align="aligncenter" width="630" caption="Foto bareng di atas panggung bersama sebagian peserta Kompasianival 2013. (robjanuar)"][/caption] Awalnya hanya sebuah hajatan ulang tahun biasa. Sebagai sebuah produk berbasis komunitas, Kompasiana yang dikembangkan KOMPAS.com sejak Agustus 2008 selalu merayakan ulang tahunnya dengan mengundang para Kompasianer (sebutan untuk blogger Kompasiana). Ulang tahun pertama pada tahun 2009 diadakan secara sederhana di Mario's Place, Jakarta Pusat. Rangkaian acaranya tergolong singkat, dimulai jam enam sore sampai jam sepuluh malam. Waktu itu, tampilan baru Kompasiana sebagai sebuah media warga diluncurkan, menggantikan tampilan lama yang masih berbentuk jejaring blog wartawan Kompas Gramedia. Setahun kemudian, perayaan ulang tahun diperbesar kapasitasnya dengan membuka undangan untuk 250 orang. Tempatnya lebih besar, yaitu di MU Cafe, Sarina Jakarta. Suasana ulang tahun kedua jauh lebih semarak dan meriah. Banyak anak band yang meramaikan acara dengan pementasan musik. Acara talkshow pun tak kalah menarik karena dihadiri oleh penggiat media sosial seperti Wisnu Nugroho (pengarang buku Pak Beye), Andrew Darwis (pendiri Kaskus) dan Fahira Idris (penggiat Twitter). Kesuksesan ulang tahun kedua di tahun 2010 ini tak lepas dari besarnya komunitas Kompasiana yang waktu itu sudah memiliki 46 ribu anggota terdaftar. Di tahun ketiga, dengan mempertimbangkan besarnya pertumbuhan Kompasiana, gagasan untuk mengadakan acara tahunan dengan skala yang jauh lebih besar dari sekedar ulang tahun pun dimulai. Konsepnya adalah menghadirkan kesenangan dan kegembiraan untuk para pengunjung yang terdiri dari Kompasianer dan pengguna media sosial lainnya, sambil kopi darat dan mempererat komunitas. Akhirnya, dipilihlah konsep karnaval yang diisi dengan pesta perayaan. Nama acaranya pun tidak jauh dari nuansa sebuah pesta, yaitu Kompasianival, gabungan dari kata Kompasiana dan Carnival (karnaval). Berbeda dengan kegiatan serupa yang pernah dimiliki oleh para pengguna media sosial di Indonesia, Kompasianival lebih menekankan pada unsur hiburan, permainan dan hadiah. Tapi, sebagai sebuah komunitas yang mengedepankan konten berbobot dan diskusi bermutu, acara semacam talkshow dan diskusi tetap menjadi bagian penting. Maka jadilah Kompasianival pertama yang diadakan tahun 2011 sebagai ajang kopi darat yang semarak dan penuh sesak. Dipenuhi aneka ragam permainan dan pertunjukan di setiap sudut, dan dilengkapi dengan pernak-pernik karnaval, termasuk atraksi badut yang berkeliling ruang f-Cone di lantai 7 fX, Jakarta. Selain bisa merasakan permainan digital dan interaktif, pengunjung juga disuguhi talkshow bersama beberapa orang Putri Indonesia 2011, talkshow seputar Citizen Journalism dan talks Anhow bersama pembawa acara Teroka KOMPAS TV, Cahyo Alkantana yang menyedot perhatian banyak orang. Kompasianival 2011 terhitung sukses. Baik dari sisi penyelenggaraan, jumlah pengunjung maupun dari sisi sponsor. Banyak merek yang terlibat di acara ini dan memeriahkan kegiatan mulai dari H-30 sampai usai kegiatan. Sedikitnya 600 orang datang dan pergi sepanjang Kompasianival yang diadakan dari pagi sampai malam hari. Di acara ini, Kompasiana juga memulai tradisi baru dengan memberikan penghargaan untuk Kompasianer, yaitu penghargaan untuk Kompasianer of The Year 2011 dan Kompasianer Favorit 2011. Antusiasme pengguna Kompasiana sangat tinggi, karena penghargaan tersebut merupakan apresiasi tertinggi yang diberikan Kompasiana untuk mereka yang tanpa henti berbagi dan berinteraksi di media warga ini. Berkaca dari sukses tahun sebelumnya, Kompasianival 2012 dirancang menjadi kegiatan yang jauh lebih besar lagi, dengan target lebih dari seribu pengunjung. [caption id="attachment_209606" align="alignleft" width="304" caption="Giant Banner Kompasianival 2012 menghiasi Gandaria City sejak 16 November 2013. (iskandarjet)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H