[caption id="attachment_76440" align="alignright" width="300" caption="Trending Topics Twitter pada hari Rabu, 17 Februari 2010 sekitar pukul 21.00 (twitter.com)"][/caption] Rabu (17/2) kemarin, dua orang pelajar Indonesia, Rana dan Marsha, jadi bintang dadakan Twitter. Semua orang membicarakan mereka berdua di update status sehingga kedua nama ini sempat bertengger di Trending Topics atau Topik Teratas (TT) Twitter se dunia. Topik hangat lain seperti iPad dan Google Buzz bahkan sempat dikalahkan oleh dua 'jagoan Twitter' ini. Yang membuat Rana dan Marsha tenar bukan prestasi gemilang di sekolah, tapi komentar pedas dan status berisi cacian yang mengundang reaksi dari tweeple (pengguna twitter) lainnya. Rana, siswi SMP di Jakarta, mulai dihujat sejak menulis komentar berisi hinaan kepada para pengguna BlackBerry. Dia menyebut pengguna gadget yang sedang naik daun ini sebagai alay alias anak layangan (sebutan untuk orang yang dianggap kampungan). Sedangkan Marsha, siswi SMA swasta di Jakarta, sempat menghina dan menjelekkan-jelekkan sekolah negeri dan internasional yang dibalas dengan hujatan bertubi-tubi. Saking banyaknya orang yang mengetik nama "Rana" dan "Marsha", dalam hitungan beberapa detik sudah ada ratusan status baru berisi kedua kata tersebut. Twitter menentukan topik yang sedang hangat dengan membaca kata atau kalimat yang paling banyak diketik oleh para penggunanya. Dua media massa online langsung memberitakan fenomena tersebut, semalam. KOMPAS.com menurunkan berita berjudul "Jadi Seleb Twitter gara-gara Hina BlackBerry dan Sekolah Negeri" pada pukul 19:28, disusul Detik.com dengan laporan "Saling Ejek Antar ABG, Marsha Jadi Trending Topic di Twitter" beberapa menit kemudian. Sekitar pukul sembilan malam, kedua nama ini hilang dari daftar 10 Topik Teratas Dunia. Tapi kalimat "Marsha Jadi Trending" masih bercokol di daftar tersebut dan terus dibicarakan tanpa henti. Pagi ini, keduanya masih terus dibicarakan dan tidak sedikit yang bertanya-tanya siapa dan ada apa dengan Marsha dan Rana. Salah satu status terbaru berbunyi, "Yess ,akhirnya marsha dan rana tercampakan dari TT .trimakasih tuhan .mreka memang menyampah saja". Terbanyak di Asia Munculnya dua topik khas Indonesia ini jelas menarik untuk diulas. Pasalnya, tidak mudah bercokol di daftar Topik Teratas Twitter. Persaingan terjadi di tingkat dunia dengan berjuta kata dan kalimat di-update dalam hitungan detik. Namun temuan Lembaga Pemantau Social Media Sysomos yang dirilis 14 Januari lalu agaknya dapat menjelaskan fenomena ini. Sysomos melaporkan, dalam kurun waktu enam bulan terakhir (Juli-Desember 2009), Indonesia mengalami pertumbuhan sangat pesat baik dari segi jumlah pengguna Twitter maupun dari segi aktifitas penggunaan Twitter (dilihat dari jumlah Tweet yang masuk). Pada bulan Desember 2009, Indonesia menempati peringkat keenam dunia atau peringkat pertama Asia dengan 2,41 persen pengguna Twitter dan 2,34 persen penggunaan Twitter. Padahal dalam laporan Sysomos bulan Juni 2009, Indonesia bahkan tidak masuk dalam daftar 20 negara pengguna Twitter terbesar dunia. Lebih spesifik Sysomos mencantumkan kota Jakarta sebagai kota terbesar ke-11 dalam memberikan kontribusi tweet sebesar 0,8 persen. Jakarta mengalahkan kota Houston, Boston, Sydney juga Seattle. Ponsel dan Pelajar Setidaknya ada dua hal yang memicu pertumbuhan penggunaan Twitter di Indonesia, yaitu ponsel dan pelajar. Dengan harga ponsel online yang semakin terjangkau, orang semakin mudah mengakses Twitter dalam genggaman. Apalagi aplikasi dan beban load Twitter sangat langsing (karena hanya berisi update karakter) sehingga mudah diakses oleh banyak sekali jenis ponsel setiap saat. Faktor kedua adalah para pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang mulai keranjingan nge-tweet setiap saat. Fenomena Rana dan Marsha sendiri terjadi di lingkungan ABG yang sangat atraktif dan responsif terhadap segala sesuatu. Ammar, salah seorang pengguna Twitter menyebutkan, keasyikan menggunakan Twitter terletak pada kemudahan penggunaannya. Cukup dengan 140 karakter, pengguna sudah bisa mengekspresikan dirinya. Selain itu, keasyikan juga bisa dirasakan dari banyaknya respon teman-teman yang mengikutinya (follower). Semakin banyak follower, semakin besar antusias untuk meng-update status sesering mungkin. Menurutnya, Twitter adalah tempat terbaik buat cerita di sekolah dan kejadian lainnya. "Saya biasanya pakai Twitter untuk curhat," kata siswa kelas dua SMPN 9 Jati Asih, Bekasi, ini. Selain sebagai tempat curhat, Twitter juga dipakai untuk saling kenal dan menjalin kasih antar mereka. Ammar menuturkan, mayoritas teman seusianya menggunakan Twitter untuk bercerita tentang cinta dan tidak sedikit yang berpacaran lewat Twitter. Dalam satu waktu, berapa kali Ammar nge-Tweet? "Wah, kalau lagi mood, banyak banget. Gak tau berapa...," jawab Ammar yang mengaku sudah jarang menulis di blognya sejak kecanduan Twitter. Follow me on Twitter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H