Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kisah Pertemuan TKW dan Anaknya Itu Tidak Seheroik yang Diberitakan (Ketika Warga Merespon Berita)

9 Oktober 2013   12:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:46 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ini cerita dua bulan lalu, mengacu pada sebuah berita di media online pertengahan Agustus 2013. Berita yang dimuat di Detikcom itu menarik, tapi yang lebih menarik adalah tanggapan seorang pengguna Facebook yang menuliskan panjang-lebar 'cerita di balik berita' di halaman Facebook-nya.

Apa yang terbaca dalam berita itu pun menjadi berubah drastis. Dari sebuah kisah perjuangan seorang ibu bertemu anaknya, menjadi kisah 'penganiayaan' buah hati oleh ibu yang sama. Dari kisah yang berakhir manis, menjadi kisah yang teramat dramatis. Dari empati menjadi apati.

Berita berjudul "Setelah 3 Tahun Berpisah, Mantan TKW Ini Akhirnya Bertemu Anaknya" ini mengungkapkan kisah seorang tenaga kerja wanita yang dipenjara dan terpisah dari anaknya selama tiga tahun di negeri jiran. Melengkapi kisah tragis para TKW di luar negeri yang kerap berada di posisi tidak menguntungkan: Sebelum berangkat dipecundangi oleh agen tenaga kerja, selama bekerja dianiaya oleh majikan, dan setiba kembali di kampung halaman diperas oleh petugas di bandara.

"Purwati tak diperbolehkan bertatap muka dengan anaknya sendiri setelah ditahan di Malaysia dan akhirnya dideportasi ke Indonesia," demikian isi paragraf pertama berita Detikcom.

Berita tersebut merekam kisah perjuangan Purwati mendapatkan kembali  putri keduanya yang bernama Ayu Shakira, sebagaimana ia tuturkan saat ditemui di Kantor Dinas Sosial Sidoarjo, Kamis (15/8/2013). Berita itu dilengkapi dengan penuturan Asisten Teknis Direktorat Kessos Anak Kementerian Sosial, Devie Tiomona, yang berperan mempertemukan Purwati dengan Ayu.

Singkat cerita, setelah setengah tahun bekerja di Malaysia, perempuan berusia 38 tahun itu menikah dengan warga negara Malaysia. Suatu hari, Ayu sakit dan harus dirawat-inap di Rumah Sakit setempat. Sayangnya, dia tidak bisa membawa pulang anaknya karena tidak memiliki surat nikah. Purwati lalu ditangkap setelah terbukti berstatus TKW ilegal.

Selama dua tahun dipenjara, putrinya yang belum genap berusia setahun ini dirawat di rumah sakit. Ketika Purwati dipulangkan ke Indonesia, seorang petugas Dinas Sosial Sidoarjo menjanjikan dapat mempertemukannya kembali dengan anaknya, asalkan tes DNA membuktikan Ayu adalah putrinya.

"Kami memantau anak-anak TKI yang ditinggalkan ibunya. Dan di Malaysia, kami mendapati Ayu tercatat sebagai anak warga Blitar. Kami meminta Dinas Sosial Sidoarjo untuk membantu," ujar Devie Tiomona dari Kementerian Sosial, seperti dikutip Detikcom.

Dan demikianlah kisah ini berakhir bahagia, Ayu Shakira kembali ke pangkuan ibunya.

Sehari setelah berita itu tayang, seorang staf KJRI Kuching, Malaysia, membeberkan sosok Purwati sebenarnya dan bagaimana dia berpisah dengan putrinya-sampai akhirnya bertemu kembali di Indonesia. Monica menuturkan interaksinya dengan wanita tersebut yang berlangsung dalam rentang empat tahun terakhir.

Apa yang diberitakan media bertolak belakang dengan penuturan Monica. Setelah membaca cerita panjang tersebut, saya tidak menemukan keraguan atas fakta-fakta yang ia paparkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun