Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jenderalku, Uangku, Surgaku

4 September 2013   11:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:22 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ah, apalah guna menanti lama
Berdiri di tepian memandang angkasa
Melihat burung-burung terbang mengangkup makan
Bebas mengejekku terciprat kotoran

Ah, apalah guna menjadi miskin
Jenderal ku sandang laksana cukin
Mengelap dosa berwadah kecil
Lalu dibuang tubuhku kerdil

Ku raup saja semua
Ku biarkan yang lain nikmati surga
Ku sorongkan bermilyar harta tuk mereka
Ayah, ibu, istri, anak foya-foya
Ku terbahak bahagia
Menikmati indahnya nirwana

Di sini, di kaki langit ini, tak perlu lagi ku iri
Pada burung-burung itu yang tak tahu diri

Ah, apalah guna penjara
Kantong ku penuh tak lekang baya
Prajurit menjemput semalam tiba
Dan istana ku lekatkan saja ke biliknya
Semudah Sulaiman memindahkan singgana
Saat Bilqis tertegun di sudutnya

Ah, indahnya negeriku
Ku harap mereka semua tahu
Datang, datanglah ke sini para serdadu
Nikmatilah maduku tanpa empedu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun