[caption id="attachment_154194" align="aligncenter" width="500" caption="Pelepasan Mavi Marmara, kapal yang berisi bantuan kemanusiaan berlayar dari Istanbul-Turki menuju Gaza-Palestina. Video : Sahabatalaqsha.com & Hidayatullah.com (http://vimeo.com/11953738)"][/caption] Dalam benak penjajah seperti Israel, pengepungan dan tekanan hidup terhadap komunitas musuh adalah cara paling efektif dalam merebut sebuah wilayah penjajahan. Untuk menggolkan strategi tersebut, Israel memblokade semua pintu masuk Palestina dan membangun tembok yang membuat warga kesulitan mengakses bahan makanan dan obat-obatan--kecuali lewat terowongan yang oleh Israel dan diamini Amerika disebut sebagai basis penyelundupan senjata. Tidak cukup dengan melakukan serangan ke dalam, tentara yang mendapat dukungan persenjataan penuh dari Amerika ini juga melakukan serangan ke luar dengan menghentikan setiap jenis bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina. Serangan terhadap misi kemanusiaan dilakukan sejak subuh (31/5) tadi terhadap Mavi Marmara, kapal yang berisi bantuan kemanusiaan. Tentara Israel menembaki kapal yang antara lain berisi 12 orang WNI. Setengah jam lalu, Sahabat Al-Aqsha melalui Twitter melaporkan tiga orang meninggal dunia dan 50 orang luka-luka akibat serangan udara Israel. Informasi ini disampaikan oleh pihak IHH (Insani Yardim Fakvi, organisasi kemanusiaan terbesar di Turki) yang menjadi koordinator misi tersebut. Sementara itu, Press TV mengabarkan jumlah korban tewas mencapai 10 orang, namun pihak IHH belum dapat mengonfirmasi kabar tersebut. Kapal yang berlayar dari Istanbul-Turki menuju Gaza-Palestina sejak empat hari lalu (Kamis, 27 Mei 2010) bergabung bersama kapal kemanusiaan "Freedom Flotilla" (Armada Pembebasan) lain dalam rangka menembus blokade laut Israel. Keduabelas orang WNI yang berada di atas kapal Mavi terdiri dari empat orang relawan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), tiga orang anggota relawan KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina) dan Sahabat Al-Aqsa serta lima orang wartawan Indonesia (Aljazeera Indonesia, TV-One, Hidayatullah.com, Majalah Alia, dan Sahabat Al-Aqsha). "Kami tidak bisa kontak dengan mereka. Kami masih menunggu kabar," terang Ari, relawan Mer-C di kantor pusat Mer-C, di Jakarta, seperti dikutip dari KOMPAS.com. Empat orang relawan Mer-C yang ikut dalam kapal tersebut adalah Nur Fitri Taher (Ketua Tim), dr Arief Rachman, Nur Ikhwan Abadi, Abdillah Onim. Sementara, wartawan TV One yang bergabung dalam tim adalah Muhammad Yasin. Ada sembilan kapal dengan berbagai ukuran dalam misi menembus blokade Israel ini. Kapal-kapal ini mengangkut sekitar 10 ribu ton bantuan kemanusiaan. Mavi Marmara Menuju Gaza from Sahabat Al-Aqsha on Vimeo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H