Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hong Kong, Kota Wisata Dunia (Hong Kong Trip #1)

25 Juni 2012   15:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 2656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_184720" align="aligncenter" width="640" caption="Jalan tol ke arah Kowloon dengan latar tumpukan gedung bertingkat ini seakan menyambut setiap tamu yang hadir (Harris Maulana)."][/caption] Dua kali ke kota Hong Kong, saya menemukan sebuah tempat yang ideal untuk liburan. Sepintas, kota berpenduduk tujuh juta jiwa ini berwujud sebagai kota utama belanja di Asia. Ke mana pun kaki melangkah, saya menemukan pusat perbelanjaan yang berlapis dari jalan utama sampai jalan-jalan kecil di belakangnya-lalu bertemu lagi dengan jalan besar, beberapa blok setelahnya. Namun setelah berada di sana selama total dua minggu, saya menemukan banyak ragam wisata yang bisa dieksplorasi. Kota seluas 1.104 kilometer persegi ini layak juga disebut sebagai kota kuliner, kota budaya dan seni, kota petualangan alam bebas, serta kota untuk kehidupan malam. Banyak obyek wisata dibangun. Beragam pertunjukan digelar. Selain itu, selama berada di sana, saya banyak belajar dari kehidupan orang-orang Hong Kong. Dari budayanya, tradisinya, etos kerjanya dan ragam kehidupan masyarakat di dalamnya. Juga bisa  melihat lebih dekat kehidupan orang-orang Indonesia yang berjibaku mencari Dolar di kota bekas jajahan Inggris ini. [caption id="attachment_184508" align="aligncenter" width="640" caption="Berpose di depan hotel Ritz Carlton dengan latar belakang Victoria Harbour."]

134063706228036924
134063706228036924
[/caption] Saya berkesempatan menikmati Hong Kong di dua musim dan dalam dua kondisi yang berbeda. Kunjungan pertama saya lakoni saat Hong Kong diselimuti udara dingin dengan curah hujan yang tinggi, Maret 2012. Waktu itu, saya datang sebagai turis-ransel alias backpacker tourist: Berkeliling dengan transportasi umum dan tinggal di kamar sempit, di lantai lima sebuah bangunan tua di kawasan Causway Bay. Di kunjungan kedua, 19-22 Juni 2012 kemarin, saya menelusuri distrik-distrik Hong Kong di musim panas yang lembab dengan sedikit curahan hujan. Kali ini perjalanan saya jauh lebih nyaman, karena bisa tinggal di hotel bintang empat dengan pemandangan indah Pelabuhan Victoria di balik jendela dan kendaraan khusus yang mengantar rombongan Indonesian Blogger Fam 2012 (Saya, Diana Rikasari, Chichi Utami) ke beberapa obyek wisata. Kota Pariwisata Sebelum bercerita panjang-lebar seputar kesenangan yang saya dapat selama berada di sana, saya ingin memberikan gambaran seputar Hong Kong yang sudah lama menjadi magnet bagi para wisatawan dari seluruh penjuru dunia. [caption id="attachment_184516" align="aligncenter" width="640" caption="Para turis bersiap menyeberang di salah satu pusat keramaian Hong Kong di Causway Bay (iskandarjet)."]
1340638806111472622
1340638806111472622
[/caption] Selama berada di sana, saya benar-benar merasakan atmosfir wisata. Sejauh mata memandang, terlihat gerombolan wisatawan, baik yang berpasangan maupun berjalan dalam rombongan. Tidak peduli di mana kaki menginjak. Di pusat perbelanjaan, tempat makan (baik resto kelas atau maupun kedai makan pinggir jalan), tempat tujuan wisata, museum. Semuanya dipenuhi oleh para turis.Maka wajar jika kota ini disebut sebagai kota pariwisata. Pemerintah setempat pun menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber pemasukan terbesar. Pemerintah Hong Kong, melalui Hong Kong Tourism Board (HKTB), dengan bangga menyematkan slogan "Kota Utama Asia" (Asia's World City) di materi-materi promosinya. Setiap bulan, lebih dari tiga juta wisatawan datang ke sini. Per April 2012, HKTB mencatat lebih dari 3,8 juta wisatawan yang datang. Jumlah ini meningkat 14 persen dibandingkan bulan April tahun sebelumnya. Sedangkan pengunjung selama kuartal pertama 2012 (Januari-April), mencapai 15 juta orang lebih. Dari jumlah tersebut, pengunjung terbanyak datang dari daratan China. Sisanya tersebar dari kawasan Eropa, Amerika sampai Asia. Indonesia sendiri menempati peringkat kelima bila dibandingkan dengan pengunjung dari Asia Tenggara lainnya. Tapi menurut pengakuan pemandu wisata di sana, jumlah wisatawan Indonesia bisa jauh lebih besar bila wisatawan yang datang sendirian (tanpa agen perjalanan atau travel agency) dimasukkan ke dalam hitungan resmi HKTB. [caption id="attachment_184518" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu rombongan dari Indonesia yang baru tiba di bandara Hong Kong--bareng saya (iskandarjet)."]
13406403041990900575
13406403041990900575
[/caption] Jembatan Panjang Hong Kong sendiri merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 262 pulau-dengan dua pulau besar, yaitu Pulau Hong Kong dan Pulau Lantau. Kota ini sendiri terdiri dari tiga kawasan utama, yaitu Hong Kong Island, Kowloon dan New Territories. Hong Kong Island ( juga dikenal sebagai Little Hong Kong) merupakan pulau besar yang paling dulu dikuasai oleh Inggris. Setelah itu, secara berurutan, Inggris berhasil merebut Semenanjung Kowloon dan kawasan New Territories yang memiliki luas daratan terbesar. Pulau Lantau-yang di dalamnya terdapat Bandar Udara Internasional Hong Kong dan Disney Land Hong Kong-masuk ke kawasan New Territories. Namun secara administratif, kota ini dibagi menjadi 20 distrik yang tersebar di ketiga kawasan. Secara geografis, New Territories yang menyatu dengan daratan China berada di sisi paling utara Hong Kong, dilanjutkan dengan Semenanjung Kowloon. Di ujung semenajung terdapat Pelabuhan Victoria (Victoria Harbour) yang berada di antara Kowloon dan Hong Kong Island. Pelabuhan ini  sangat terkenal sebagai obyek kunjungan wisata dan menjadi tempat berkumpulnya manusia, misalnya saat malam Tahun Baru ataupun Imlek. Keindahan susunan gedung bertingkat yang menjulang di sepanjang Victoria Harbour dapat dinikmati baik dari sisi Kowloon maupun Hong Kong Island. Di sisi Kowloon, tepatnya di daerah Tsim Sha Tsui, terdapat Avanue of Stars, tempat berkumpulnya jejak tangan selebritis Mandarin. [caption id="attachment_184517" align="aligncenter" width="640" caption="Bergaya ala Bruce Lee di Avanue of Stars, Tsim Sha Tsui. Wetaww!"]
1340639683641455433
1340639683641455433
[/caption] Hong Kong Island dan Kowloon  dihubungkan oleh tiga jalan-bawah-laut, yaitu Cross Harbour Tunnel, Eastern Harbour Crossing dan Western Harbour Crossing. Terowongan pertama yang dibangun adalah Cross Harbour Tunnel sepanjang dua kilometer. Jembatan ini dibangun pada tahun 1969 dan mulai digunakan sejak 1972. Selain ketiga akses kendaraan, pemerintah setempat juga membangun tiga jalur kereta bawah tanah Mass Transit Railway (MTR). Para wisatawan juga bisa menikmati sensasi menyeberangi selat dengan Star Ferry (Central - Tsim Sha Tsui PP) seharga tiga Dolar Hong Kong yang sudah beroperasi sejak abad ke-19. Sedangkan Pulau Lantau dan Kowloon dihubungkan dengan jembatan Tsing Ma sepanjang 1.377 meter yang, pada saat diresmikan tahun 1997, menjadi jembatan gantung terpanjang kedua dunia. Jembatan yang konstruksinya mirip jembatan Golden Gate ini dinamakan Tsing Ma karena melewati dua pulau, yaitu pulau Tsing Yi dan Ma Wan. Pusat wisata Hong Kong lebih banyak berpusat di kawasan Hong Kong Island dan Kowloon. Sedangkan daerah New Territories didominasi oleh komplek permukiman penduduk. [caption id="attachment_184514" align="aligncenter" width="640" caption="Perjalanan ke bandara melewati jembatan Tsing Ma (iskandarjet)."]
13406381582077325535
13406381582077325535
[/caption] Sebelumnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun