Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Gara-gara Artikel MERS, Pemilik Blog "Pos Ronda" akan Dijerat dengan UU ITE

13 Mei 2014   03:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:34 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman Desclimer di www.posronda.net

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Halaman "Desclimer" di www.posronda.net"][/caption] Beberapa waktu lalu, beredar sebuah berita berjudul "Cegah MERS, Kemenkominfo Akan Batasi Kuota Internet" di blog Pos Ronda. Menanggapi peredaran artikel tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan memproses pihak-pihak terkait artikel tersebut (penulis dan pemilik blog) lewat jalur hukum.

Pos Ronda sendiri merupakan sebuah blog yang didesain tampil sebagai layaknya website berita. Tapi, seperti ditulis di menu "Disclimer", pemilik blog menegaskan bahwa setiap "tulisan, artikel, dan cerita yang dibuat dan disusun sebagai KARYA FIKSI, bersifat SATIR, dan berfungsi sebagai HIBURAN". Sebelumnya, dalam serangkaian kicauan di Twitter, @kemenkominfo mengecam beredarnya berita menyesatkan tersebut dengan tagar #hoax atau 'palsu'.

Tulisan dimaksud, lanjut @kemenkominfo, cukup syarat menjerat pihak terkait sebagai pelanggaran terhadap UU ITE dan dapat ditindak pihak berwajib. Pos Ronda sebelumnya banyak membuat artikel fiksi yang ditujukan sebagai karya satire. Misalnya 'berita' tentang usulan komunitas Barisan Cerita Lama (BCL) yang meminta agar pemerintah menghapus beberapa nama dari catatan kependudukan Republik Indonesia seperti Munir, Elang Mulia Lesmana, dan ratusan nama lain. "Sekarang kan masa damai, apalagi sebentar lagi pilpres. Yang namanya orang hilang dan mati itu kan wajar dalam setiap peradaban. Jadi sebaiknya dilupakan saja karena mereka mengganggu timeline (facebook) kami," demikian Pos Ronda. Dalam artikel tentang langkah Kemenkominfo membatasi kuota internet untuk mencegah virus MERS, pihak Pos Ronda tidak hanya membuat cerita adanya sebuah siaran pers oleh Menteri Tifatul Sembiring, tapi juga menampilkan tokoh pakar yang mencoba meluruskan logika menteri.

"MERS itu pada dasarnya adalah penyakit infeksi pernapasan. Penelitian masih terus dilakukan oleh WHO, dan kemungkinan besar disebabkan karena virus atau bakteri. Tapi virus yang dimaksud di sini tidak sama dengan virus komputer. Beda jauh, dan saya sebenarnya bingung kenapa ada yang menganggapnya sama." ujarnya mengenai siaran pers Kemenkominfo.

Artikel yang dilengkapi dengan foto Tifatul Sembiring tersebut diakhiri dengan cerita dari pejabat di kementerian yang mencoba menjelaskan ke si menteri bahwa tidak ada kaitan antara MERS dan internet. "Kami di kementerian sebenarnya sudah menjelaskan duduk perkaranya. Tapi, Pak Menteri memang sangat bersemangat untuk ikut serta mencegah MERS, sehingga bagaimana pun kementerian juga harus ikut secara aktif dalam mencegah virus tersebut," pungkas Pos Ronda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun