Selama 101 minggu terakhir, atau sejak tanggal 28 Juli 2011, Harian Kompas secara kontinu menerbitkan Kompasiana Freez, halaman khusus berisi berita dan ulasan yang ditulis warga atau masyarakat umum. Saat ini, setiap Rabu (sebelumnya Freez hadir full-colour setiap Kamis), tercatat sudah 100 kali Freez menyapa pembaca Kompas.Â
Lembar ini sejatinya merupakan versi cetak Kompasiana, sebuah media sosial yang memberikan kebebasan kepada setiap pengguna internet untuk menayangkan langsung informasi, opini bahkan karya fiksi yang mereka tulis di www.kompasiana.com.Â
Layaknya media sosial lain, konten Kompasiana bersifat terbuka dalam arti berasal dari semua orang, tanpa batasan usia, latar belakang maupun domisili. Tapi semua artikel yang tayang di Kompasiana dikelola layaknya media massa, untuk memastikan tidak ada konten yang melanggar ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.Â
Pengelolaan juga dilakukan dalam rangka menghadirkan konten berkualitas untuk  khalayak pembaca. Salah satu bentuk pengelolaan yang dilakukan Kompasiana adalah dengan mengangkat artikel-artikel tersebut ke Kompasiana Freez.Â
Kolaborasi antara dua media dengan dua tipikal yang berbeda ini, yaitu Harian Kompas sebagai media arus utama (mainstream media) dan Kompasiana sebagai media baru (new media) yang berisi konten-berbasis-warga (user-generated content), menghadirkan fenomena baru dalam konteks media dan arus informasi.Â
Kompasiana versi cetak yang isinya diproduksi secara independen oleh pengelola Kompasiana ini secara tidak langsung juga ikut meningkatkan jumlah Kompasianer (penulis Kompasiana), berbarengan dengan semakin banyaknya tulisan-tulisan berkualitas.Â
Dapur FreezÂ
Setiap minggu, Kompasiana menyodorkan satu tema kepada pembaca yang, di edisi minggu berikutnya, akan dijadikan sebagai artikel utama. Di luar dua "Artikel Utama", Kompasiana Freez menghadirkan rubrik tetap "Kawat Dunia" dan beberapa rubrik tidak tetap lainnya seperti "Liputan Warga", "Wisata", "New Media", "Hiburan" dan "Kesehatan".Â