Presiden Jokowi resmi menaikkan harga bensin merek Premium dari 6.500 menjadi 8.500 rupiah. Harga baru ini sedikit meleset dari perkiraan dan desas-desus sebelumnya sebesar 9.000 rupiah. Tapi persentasenya sudah cukup besar, yaitu lebih dari 30 persen.
Pemerintahan yang belum genap berusia sebulan itu memilih menaikkan BBM diam-diam, demi meredam gejolak besar di masyarakat. Apalagi rencana kenaikan BBM sudah menjadi komoditas politik yang dimainkan partai pendukung pemerintah jauh hari sebelum Jokowi dilantik sebagai presiden, yaitu dengan meminta pemerintahan sebelumnya untuk menaikkan harga BBM.
Sekitar lima menit sebelum Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga, saya berada di SPBU 34-11512, Jalan Panjang, Jakarta Barat. Waktu itu kondisi masih sepi, belum ada antrian kendaraan.
[caption id="" align="aligncenter" width="368" caption=" Isi bensin lima menit jelang kenaikan bensin di SPBU Jalan Panjang. (iskandarjet)"][/caption]
Petugas yang melayani mengaku sempat mendengar akan ada pengumuman kenaikan harga malam ini, tapi dia sendiri ragu karena sempat beredar kabar bensin baru naik awal tahun depan. “Biasanya kalau mau naik sudah banyak polisi yang berjaga di sini, Mas,” tuturnya.
Setelah itu dia malah balik bertanya apakah bensin akan benar-benar naik malam ini. Saya mengiyakan, demi melihat kondisi keuangan negara yang terus nombok kalau terlalu lama menjual bensin dengan harga Rp 6.500 tanpa ada solusi cerdas dari sang presiden.
Setelah mengisi bensin, saya menyusuri Jalan Raya Panjang menuju Permata Hijau. Kondisi SPBU di sepanjang jalan itu masih terlihat normal, tidak ada antrian panjang kendaraan.
Pukul sembilan lewat, radio menyiarkan secara langsung prosesi kenaikan bensin yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama para menteri. Dan setelah berita itu menyebar dari satu mobil ke mobil lainnya, kondisi di lapangan langsung berubah 180 derajat!
Saat lewat di depan kampus Moestopo dekat Senayan City, jalanan macet akibat antrian panjang mobil yang sudah mengular sampai ke depan kampus. SPBU di samping kampus itu dipenuhi kendaraan roda empat yang ingin mencicipi harga lama di menit-menit terakhir.
[caption id="attachment_376131" align="aligncenter" width="504" caption="Antrian kendaraan roda empat yang ingin mencicipi harga lama bensin Premium di SPBU dekat kampus Prof Dr Moestopo (Beragama) mengular dan menyebabkan kemacetan di depan kampus, pukul 21.13 WIB. (iskandarjet)"]
Kondisi yang sama saya temui di sepanjang jalan TB Simatupang. Tepatnya menjelang SPBU Cilandak dan SPBU samping kantor pusat Partai Amanat Nasional.
[caption id="attachment_376130" align="aligncenter" width="510" caption="Jalan TB Simatupang macet akibat antrian kendaraan yang ingin masuk ke SPBU. (iskandarjet)"]
Setidaknya, strategi pemerintah menaikkan bensin diam-diam cukup sukses. Tidak ada hembusan isu yang meresahkan masyarakat, bahkan hingga detik-detik bensin dinaikkan. Saya sendiri sudah mendengar kabar ini sekitar pukul empat sore, yaitu kabar adanya pertemuan dan konferensi pers bersama para menteri.
Tapi fakta yang terlihat di lapangan, kondisi cukup aman terkendali, sampai akhirnya pemerintah mengumumkan kenaikkan harga BBM, sekitar pukul sembilan malam tadi.
Selamat malam, selamat menikmati harga baru Premium (Rp 8.500) dan Solar (Rp 7.500), mulai dini hari ini, 18 November 2014....
[caption id="attachment_376132" align="aligncenter" width="504" caption="SPBU di samping kantor DPP PAN, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, diserbu kendaraan pribadi setelah pemerintah resmi menaikkan harga bensin mulai dini hari nanti. (iskandarjet)"]
Baca juga:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H