Hidup kita di era digital menjadi sedemikian berisik. Setiap hari, kita berkomunikasi dengan banyak sekali orang. Berinteraksi dan berdebat dengan sekian banyak akun. Yang, boleh jadi, sebagian besar dikelola oleh orang-orang asing yang belum pernah terlihat batang hidungnya ataupun bentuk mulutnya.
Waktu mengantri atau menunggu selama satu jam serta-merta tidak lagi menjemukan, bahkan kurang untuk menjawab banyak sekali percakapan di grup-grup WhatsApp. Belum lagi ada banyak komentar yang perlu dibalas atau sekedar diberikan jempol di platform mesia sosial lainnya.
Lalu kita, manusia-manusia dengan jempol yang lengket di ponsel, mulai menggunakan waktu bersama anak-anak untuk tetap bisa bicara dengan jempol. Menggunakan waktu kerja di kantor, menyetir di mobil, mengajar di kelas, dengan wajah tetap menatap lekat ke layar ponsel.
Seakan tidak ada waktu untuk berhenti ngobrol dan bercengkrama.
Padahal, sejatinya, ada banyak waktu untuk berhenti bicara. Saat sedang dikejar tenggat waktu. Saat sedang dirundung masalah besar. Saat menatap wajah bayi yang baru saja dilahirkan. Saat menikmati desiran angin di pantai bersama pasangan. Dan ada banyak waktu lain untuk dinikmati sendiri. Tanpa ada orang lain yang tahu dan perlu tahu.
Juga banyak momen saat hati ini benar-benar ingin diam. Bernafas dalam senyap. Bekerja tanpa jeda.
Maka saat memang tidak ada yang mau dikatakan, ya diam saja!
If you have nothing to say, say nothing!
If you have nothing to post, post nothing!
Itulah saat yang tepat untuk menggali diri sendiri. Untuk meningkatkan produktifitas. Untuk melebarkan dua daun telinga. Untuk mengembalikan nalar ke titik nol. Untuk menenangkan hati yang sudah terlanjur gembira atau marah-marah.
Dengan menikmati diam, seorang netizen sebenarnya sedang berada dalam proses menciptakan sesuatu yang lebih hebat untuk dibagikan dan diperbincangkan di dunia maya. Akan ada banyak pengalaman dan wawasan yang dipancarkan oleh lingkungan sekitar dan orang-orang di sekitar. Dan banyak pekerjaan dan kebaikan yang perlu segera dituntaskan.