Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjajal iOS 7 yang "Datar" dan "Dingin"

12 Juni 2013   20:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:07 2384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita, saya berhasil memperbarui sistem operasi iPhone 5 dengan iOS 7 yang baru diluncurkan dua hari lalu. Kok bisa? Kenapa tidak. Sedianya, iOS 7 yang diluncurkan dalam ajang temu pengembang aplikasi Apple WWDC 2013 hanya bisa digunakan oleh para pengembang yang mendapatkan izin dengan kata kunci tertentu. Tapi namanya juga pengembang. Ada saja di antara mereka yang berbaik hati meng-crack file iOS 7 sehingga bisa digunakan oleh semua orang tanpa harus memasukkan kode tertentu. Upgrade sistem operasi saya lakukan dengan penuh deg-degan sambil nonton panduannya di sini dan mengikuti instruksi tertulisnya di sini. Meskipun sempat nyasar di beberapa tahap, akhirnya saya berhasil menggunakan iOS 7. Saya tidak tahu apakah penggunaan iOS 7 sebelum waktunya memiliki risiko tertentu seperti risiko menggunakan sistem operasi jailbreak. Tapi sejauh ini iPhone 5 saya berfungsi normal dan data-data pada back-up sistem operasi iOS 6 sudah berhasil dipulihkan sehingga isi ponsel kembali seperti sedia kala setelah berganti OS. Kalau bicara soal kutu alias bugs, pastilah banyak yang ditemukan. Namanya juga versi beta. Bahkan iOS 6 yang sudah dirilis resmi pun masih punya celah yang terus ditambal sampai versi terbaru (6.1.4). Jadi itu bukan masalah besar. Kalau Anda tidak mau menunggu paling cepat tiga bulan lamanya, silakan ikuti jejak saya, tapi risiko tanggung sendiri ya.... Review iOS 7 versi Beta Oke. Sekian prolognya. Itu semua perlu dijabarkan agar tidak ada yang menduga saya ikut hadir di WWDC di San Francisco (semua udah pada tau kaleee).. Tapi ngomong-ngomong soal acara besar Apple di kota kelahirannya, saya jadi ingat saat pertama kali menghirup dinginnya udara San Francisco, 12 September 2012. Waktu itu, ketika melintas di depan Gedung Yerba Buena Center di siang hari yang terik tapi dingin nyelekit, sedang berlangsung peluncuran iPhone 5 di dalam gedung yang dihias warna-warni. Sayangnya, saya ke San Francisco bukan untuk iPhone 5, tapi untuk buru-buru check-in di Harbor Court Hotel, untuk kemudian memulai perjalanan IVLP 2012 di kota terakhir dengan jadwal ketat yang telah diatur panitia program. [caption id="attachment_248537" align="aligncenter" width="629" caption="www.apple.com"]

13710488881629358678
13710488881629358678
[/caption] Ok, cukup. Kembali ke iOS 7. Anda mungkin sudah mendengar banyak cemoohan dan lemparan telur ke tim masak (baca: Tim Cook) Apple dari para penjajal iOS 7. Tapi buat saya, ini adalah perubahan sistem terbesar yang dilakukan Apple terhadap warisan Steve Jobs di mobile technology. Perubahan itu dilakukan di tengah-tengah pesatnya perkembangan aplikasi yang dilakukan oleh tiga pesaingnya (Android, Nokia dan BlackBerry). Juga di tengah-tengah perkembangan pesat aplikasi berbasis iOS yang sudah jauh meninggalkan kecanggihan aplikasi buatan Apple sendiri. Mungkin para designer dan pengembang aplikasi Apple sempat bingung melihat banyaknya orang yang berlari cepat di dalam ekosistem yang dibangun iOS. Mereka perlu memutuskan, ingin dibawa ke mana sistem operasinya nantinya. Apakah masih bisa ditambah ini itu dan ditambal di sini dan di situ. Atau sudah mentok alias sudah terlalu canggih sehingga tidak perlu diutak-atik lagi dan perlu segera diambil langkah selanjutnya: membuat sesuatu yang baru! Yang dipilih oleh tim Jonathan Ive adalah pengembangan iOS ke sesuatu yang mereka anggap lebih maju. Sebuah lompatan baru yang diharapkan setinggi lompatan iOS 1. Tapi begitu mendengar kata flat atau datar, saya ragu hasilnya akan membuat banyak orang terkesima sambil bilang, "Wow!" Jujur saya sangat antusias dan merasakan kesenangan luar biasa saat pertama kali menjajal iOS 7. Tapi sejam kemudian, perasaan itu sirna. Eksplorasi iOS 7 selesai dalam waktu kurang dari sejam. Setelah itu, jarum meter antusias turun ke angka normal. Perubahan iOS 7 hanya berupa tambahan ini dan itu yang belum bisa disebut sebagai sesuatu yang luar biasa besar. Memang mengagumkan, tapi tidak menghebohkan. Benar-benar datar. Mungkin sistem operasi ini lebih pantas disebut iOS 6.5. Tapi itu hanya sekilas cuap-cuap saya yang memiliki harapan lebih dari apa yang dipresentasikan iOS 7. Mudah-mudahan sisa waktu tiga bulan sampai akhirnya sistem operasi ini dirilis, Apple melakukan banyak hal untuk mencapai tingkat mengagumkan. Kehebatan iOS 7 Ada banyak hal baru di sistem operasi ini: Pertama, yang lebih dulu memikat saya adalah tampilan gambar latar alias wallpaper (baik di layar terkunci maupun layar utama) yang seolah bergerak-gerak. Garis batas gambar akan berubah setiap kali melihat ponsel dari posisi yang berbeda. Saya mencobanya dengan memandangi ponsel dalam posisi tegak lurus, lalu ditidurkan di atas tangan. Garis batas gambar bergerak mengikuti perubahan posisi sudut pandang. Kedua, folder ikon dibuat tanpa batas. Kalau sebelumnya satu folder hanya bisa menampung 12 ikon aplikasi, sekarang jumlahnya tak terbatas karena setiap folder punya jumlah halaman tak terbatas, menampung 9 ikon per halaman. [caption id="attachment_248538" align="aligncenter" width="630" caption="Tampilan folder memuat aplikasi tanpa batas. (iskandarjet)"]
13710489342094196847
13710489342094196847
[/caption] Ketiga, transisi antar-aplikasi lebih mulus dengan efek- gerakan (motion effect) yang lebih bagus dari sebelumnya. Saya membayangkan, saat diimplementasikan ke iPhone 4 yang memiliki spesifikasi lebih rendah, efeknya akan terasa lebih lambat, tapi itu perlu dibuktikan oleh pemilik iPhone 4. Keempat, sapuan tangan di halaman utama jadi lebih variatif, tidak hanya sekedar sapuan dari ujung atas (menampilkan Pusat Pemberitahuan). Di iOS 7, Anda bisa membuat sapuan jari dari ujung bawah untuk menampilkan Pusat Kontrol atau Control Center, dan satu lagi sapuan jari ke bawah untuk menampilkan Pencarian Spotlight. Tapi sayang, Apple tidak menambahkan sapuan dari ujung kanan dan kiri atau gabungan sapuan vertikal-horizontal. Mungkin takut dicap copas 'kreativitas' BB10. Kelima, Control Center sangat bermanfaat, tidak peduli dibilang nyontek dari Android yang kebetulan lebih dulu menerapkannya di sistem operasi terbaru. Tapi sayangnya, kenapa gak ada ikon Pengaturan yang menurut saya termasuk fitur terpenting. Parahnya lagi, pengguna tidak diberi kebebasan untuk mengatur aplikasi di dalamnya. Control Center hanya menampung fitur dan aplikasi bawaan yang dianggap penting oleh Apple: Lampu Senter, Jam, Kalkulator, Kamera, AirDrop, AirPlay, Musik, dan seterusnya. [caption id="attachment_248540" align="aligncenter" width="629" caption="Panggilan masuk. (iskandarjet)"]
1371049059205477212
1371049059205477212
[/caption] Keenam, Pencarian Spotlight tampil lebih cerdas, tidak lagi berada di sisi kiri sapuan layar pertama, tapi bisa dimunculkan di setiap layar. Cukup dengan menggerakkan jari ke bawah, kotak pencarian langsung muncul di atasnya. Tapi sayang, selama tidak menghapus teks yang diketik di dalam kotak itu, Anda akan kesulitan balik ke halaman sebelumnya-sehingga terpaksa menekan tombol Home. Ketujuh, fitur fotografi lebih keren dari sebelumnya. Tapi tetap tidak setinggi lompatan yang dibuat Instagram yang melahirkan 'Instagram Effect'. Gudang foto disusun dengan lebih cantik sesuai waktu dan tempat pengambilan gambar. Fitur berbagi foto dan fitur-fitur terkait tampil lebih user-friendly alias enak digunakan. Penggunaan Kamera juga lebih asyik berkat tambahan filter. Bahkan sebelum memotret, Anda bisa melihat perbandingan hasil kesembilan filter yang ada seperti terlihat di gambar ini. [caption id="attachment_248539" align="aligncenter" width="630" caption="Tampilan aplikasi Kamera dengan pilihan filter. (iskandarjet)"]
1371048994982473383
1371048994982473383
[/caption] Saya pikir cukup tujuh itu, sesuai namanya iOS 7. Karena selebihnya hanya poles sana poles sini, sehingga tidak perlu ditonjolkan dalam ulasan perdana. Malah ada beberapa fitur dambaan yang ternyata tidak atau belum tersedia. Seperti fitur untuk memantau kinerja prosesor, memori dan sebagainya, dan fitur untuk mengukur kecepatan jaringan. Bahkan untuk melihat tanggal pun, saya masih harus masuk ke tampilan Layar Terkunci atau melirik ke aplikasi Kalender. Pasalnya, informasi di bagian paling atas hanya menampilkan sinyal jaringan, jam dan baterai. Untung Apple mendengar kata hati saya yang mendambakan jarum jam pada ikon Jam dibuat bergerak. Tapi ya cuma segitu doang. Dingin. Tidak adanya fitur untuk meng-highlight aplikasi yang disukai membuat aplikasi Jam yang ikonnya hidup itu tampil sejajar dengan aplikasi lain. Nanti kalau ditemukankehebatan lain dari iOS 7, mungkin saya akan menuliskannya lagi di seri berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun