Saudara saya yang dulu berhasil membuat saya membeli polis, lalu sekarang berhasil merekrut istri saya sebagai agen, bisa saya sebut sebagai contoh agen yang gigih. Untuk meyakinkan saya bahwa polis asuransi adalah kebutuhan, dia perlu sekian kali bertandang ke rumah, ngobrol di banyak kesempatan, sampai akhirnya saya sadar bahwa asuransi adalah kebutuhan.
Agen seperti inilah yang dibutuhkan oleh pemegang polis. Paling tidak, ketika harus mengajukan klaim, ada orang terdekat yang siap membantu dan mempercepat prosesnya. Rasa aman dan nyaman adalah layanan terpenting dalam asuransi. Dan agen yang baik adalah yang mampu menjaga rasa itu selama setidaknya 10 tahun mencicil premi bulanan.
Saya mendukung istri menjalani profesi ini lantaran prospek asuransi masih sangat besar. Coba lihat berapa banyak orang Indonesia yang sudah punya polis asuransi. Masih sedikit sekali.
Data Fitch Media Department menyebutkan, penetrasi asuransi di Indonesia, seperti dikutip Investor Daily Indonesia, mencapai 1,7%. Jauh lebih kecil dibandingkan negeri jiran, Singapura dan Malaysia, yang penetrasinya sudah mencapai 4%.
Jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia tercatat hanya sekitar 63 juta, dimana 10 juta adalah pemegang polis individual dan 53 juta adalah pemilik polis gabungan. Dan hanya 3% masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan.
Kata kunci asuransi adalah proteksi masa depan. Orang Indonesia sebenarnya sudah banyak yang memproteksi aset yang dimiliki, tapi sayang proteksi itu dilakukan karena dipaksa pihak lain. Maksud saya, ketika Anda membeli mobil atau motor dengan fasilitas cicilan, pihak leasing akan mewajibkan Anda mengeluarkan uang untuk asuransi all-risk kendaraan sekian tahun lamanya sampai cicilannya lunas. Artinya, asuransi dibeli karena kebutuhan pihak pemberi jasa cicilan, bukan karena kebutuhan pemilik kendaraan.
Dan menurut saya, proteksi paling krusial adalah terkait biaya kesehatan dari tahun ke tahun yang selalu bertambah mahal. Uang tabungan atau deposito yang dikumpulkan berbulan-bulan belum tentu sejalan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk rawat-inap sekian tahun ke depan. Sekarang tingkat kesadaran masyarakat dalam membeli polis memang masih sangat rendah. Tapi satu saat ini, atau setidaknya lima tahun ke depan, ketika pemerintah telah menerapkan jaring pengaman sosial yang salah satu implementasinya mewajibkan setiap warga negera memiliki polis asuransi, produk ini akan menjadi bisnis yang diminati banyak pekerja.
Dan saat itulah agen asuransi benar-benar tidak bisa lagi dijadikan kerja sambilan, tapi sebagai sebuah profesi yang harus dilakoni secara serius dan profesional. Sebelum hari itu tiba, Anda bisa mulail merintisnya dari sekarang. Karena percayalah. Lima tahun ke depan itu bukanlah waktu yang lama.