Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat "Nine-Eleven" di Amerika

12 September 2012   03:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:35 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_198569" align="aligncenter" width="640" caption="Suasana pembangunan di lokasi tragedi "][/caption] Sepanjang hari ini, Selasa, 11 September 2012, saya melihat bendera setengah tiang di depan gedung-gedung dan rumah-rumah, termasuk di depan gedung Capitol (pusat pemerintahan) Negara Bagian Utah. Sebenarnya, pemandangan bendera setengah tiang sudah terlihat di kota-kota yang saya kunjungi sejak 1 September lalu. [caption id="attachment_198562" align="aligncenter" width="640" caption="Bendera setengah tiang di salah satu sudut Salt Lake City. (iskandarjet)"]

13474194682132110868
13474194682132110868
[/caption] [caption id="attachment_198563" align="aligncenter" width="640" caption="Bendera setengah tiang di depan hotel Little America, tempat saya menginap selama di Salt Lake City, Utah. (iskandarjet)"]
13474195371827889523
13474195371827889523
[/caption] Di kota New York, hari ini, warga setempat memperingati tragedi paling mengerikan yang meluluh-lantakkan dua menara kembar di pusat kota New York, sebelas tahun silam. Tapi di ibukota Utah ini, saya hanya melihat peringatan itu dalam bentuk pengibaran bendera setengah tiang. Dalam kunjungan tiga tempat yang berlangsung dari pagi hingga siang hari, tidak ada pembicaraan seputar nine-eleven. Para nara sumber yang berasal dari pejabat pemerintah, anggota legislatif dan pemilik media setempat tidak memulai atau menyinggung sedikit pun soal peringatan 9 September. Kami berempat dari rombongan peserta IVLP (International Visitor Leadership Program) juga tidak menyinggung soal itu. Mungkin karena memang tema pertemuan adalah seputar pemerintahan, politik dan pemilu. Ketika berkunjung ke dapur KCPW, stasiun radio publik setempat, program yang ditayangkan juga tidak jauh dari tema pemilu yang akan digelar November nanti. Dan lagi-lagi, obrolan kami hanya seputar peran media dalam sistem perpolitikan di Amerika Serikat. Sepuluh hari lalu, saya menyempatkan diri datang ke lokasi tragedi 11/9 di pulau Manhattan, New York City. Di kawasan ini, pembangunan masih terus dikerjakan dan sudah selesai hampir 60 persen. Dua menara mulai terlihat berdiri tegak, menggantikan dua menara lama yang hancur tanpa sisa (sungguh sebuah teknik penghancuran yang sangat canggih, yang tidak mungkin dilakukan tanpa perencanaan matang). [caption id="attachment_198564" align="aligncenter" width="640" caption="Antrian wisatawan yang ingin masuk ke museum 9 September di Ground Zone 9/11. (iskandarjet)"]
13474196361296152043
13474196361296152043
[/caption] Setiap hari, masyarakat dari seluruh penjuru dunia datang 'berwisata' ke sini. Mereka mengantri panjang untuk bisa masuk ke "Nasional September 11 Memorial and Museum". Dari luar, museum yang berpusat pada dua kolam besar itu tidak terlihat. Di sekitar kawasan hanya terlihat kesibukan para pekerja menyelesaikan proyek pembangunan dua menara dan antrian panjang wisatawan. [caption id="attachment_198566" align="aligncenter" width="640" caption="Nama-nama para korban dan pahlawan yang ditempel di sebuah jalan dekat Ground Zone 9/11. (iskandarjet)"]
13474197361289272852
13474197361289272852
[/caption] Saya dan teman-teman IVLP kebetulan hanya mampir dan foto-foto di bagian luar, karena perlu tiket khusus untuk masuk ke dalam. Sebenarnya tiket itu bisa dicari dan gratis. Tapi lantaran waktu yang sangat mepet, akhirnya rencana mencari tiket dan mengantri panjang dibatalkan. Kalau teman-teman ingin tahu bagaimana wujud museum yang hingga saat ini belum juga diresmikan, silakan berkunjung ke website resminya di http://www.911memorial.org/. [caption id="attachment_198568" align="aligncenter" width="427" caption="Suasana pembangunan di salah satu menara dan pintu masuk menuju museum. (iskandarjet)"]
1347420282518879153
1347420282518879153
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun