Selain itu, saya juga tidak kuliah di tempat bonafide, yang setiap minggu selalu didatangi oleh para pencari pekerja. Di tempat saya kuliah, jarang ditemukan lowongan kerja yang dibuka langsung oleh perusahaan besar dengan ketentuan "khusus buat mahasiswa jurusan ini di kampus ini, loh ya...." Tapi saya masih beruntung karena lowongan beasiswa masih bisa ditemukan di papan mading kampus.
Hikmahnya: Saat mulai membuat paragraf pertama tulisan ini, saya mau bilang, setiap usaha dan kerja keras pada akhirnya akan memberikan hasil yang gemilang. Tapi begitu tiba di paragraf ini, saya berubah pikiran. Hikmahnya adalah, bila Anda gagal dalam satu usaha, jangan ulangi lagi usaha itu dengan cara dan proses yang sama. Karena hasilnya akan sama-sama gagal!
Dalam mencari kerja, cukup dua hal yang perlu Anda perhatikan. Yaitu kemampuan diri sendiri dan kebutuhan orang lain. Kalau kita tidak tahu diri alias tidak tahu kemampuan diri sendiri, niscaya semua lowongan akan dicoba. Dan kalau tidak tahu apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, maka kita tidak bisa meyakinkan pencari pekerja bahwa kita layak bekerja di tempatnya.
Selebihnya, manfaatkan media sosial untuk memperluas wawasan dan pergaulan. Dan selalu belajar dari kegagalan karena kegagalan adalah guru terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H