Afriani Susanti yang menabrak sembilan orang hingga tewas dan melukai tiga orang lainnya bisa saja didakwa dengan pasal pembunuhan. Pasalnya, saat mengendarai mobil Xenia milik temannya bersama tiga orang teman lainnya, pekerja di industri perfilman ini sadar bahwa dirinya sedang dalam pengaruh alkohol.
Orang yang sedang dalam keadaan mabuk tentu tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Apalagi diminta untuk mengendalikan besi bergerak dalam kecepatan tinggi. Kenekatan Afriani dan kawanannya membawa mobil dalam keadaan mabuk tak ubahnya mesin pembunuh yang siap memakan korban secara acak!
Dalam ajaran Islam, ada tiga hal yang dilarang, yaitu perzinahan, pembunuhan dan minuman yang memabukkan. Diriwayatkan dalam sebuah kisah, seorang alim yang soleh diuji di sebuah ruangan dengan tiga buah pilihan dosa. Dia harus memilih antara memperkosa seorang wanita, membunuhnya atau meminum minuman keras yang ada di kamar tersebut.
Dia menolak mentah-mentah memperkosa wanita tersebut, karena dosanya sangat berat dan menghancurkan harkat dan martabat wanita. Membunuh orang juga merupakan perbuatan dosa yang sangat besar, seakan kamu membunuh semua orang di muka bumi. Lalu dia memilih meminum arak yang memabukkan. Dia yakin minuman itu hanya akan membuatnya mabuk dan tidak mencederai orang lain.
Tapi dia tidak menduga dampak dari minuman tersebut. Dalam keadaan mabuk, dia memperkosa wanita tersebut, lalu membunuhnya tanpa perasaan dosa. Setelah pengaruh alkohol hilang dari dirinya, dia baru menyesali tiga dosa yang dilakukan sekaligus. Semuanya karena minuman keras.
Begitulah kurang lebih yang telah dilakukan oleh Afriani dan kawan-kawannya.
Anda juga bisa melakukannya, cukup dengan mabuk dan mengonsumsi narkoba.
Kalau sudah ada contoh begini, masih berani minum minuman keras dan pesta narkoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H