[caption id="attachment_169403" align="aligncenter" width="500" caption="Promoted Trends pertama di Twitter (www.twitter.com)"][/caption] Setelah sempat menjadi perbincangan di kalangan pemerhati social media dan pengguna Twitter (tweep), akhirnya fitur Trending Topics (TT) yang tampil di bar kanan Twitter dijual untuk iklan. Adalah Disney Pixar yang membeli slot iklan TT untuk mempromosikan film terbarunya Toy Story 3 dalam uji coba penerapan model bisnis baru ini. Promoted Trends (begitu sebutan resmi iklan TT) ini menempati urutan ke-11. Artinya, Twitter tidak mengurangi jumlah TT alamiah melainkan menambah satu (atau lebih) topik yang ditetapkan sebagai Promoted Trends. Untuk membedakannya dengan TT lainnya, di samping TT Ad ditambahkan kata Promoted (dipromosikan) yang apabila di-mouse-over akan keluar nama pengiklannya. Trending Topics sendiri merupakan fitur unik 'paling menjual' yang dimiliki Twitter. Lewat fitur ini, setiap orang bisa mengetahui tema atau kata kunci yang paling banyak diperbincangkan oleh para tweeps di dunia. Orang pun berlomba-lomba memasukkan kata kunci tertentu sebagai TT yang menunjukkan tingkat popularitas sebuah topik. Kosa kata Indonesia termasuk yang sering masuk sebagai Trending Topics. Misalnya Rana dan Marsha (dua pelajar yang tweetnya sempat memicu hujatan), Indonesia Muslim (menyatakan muslim Indonesia bukan teroris), SCTV NOW (saat Gita Gutawa live di SCTV), JJF (saat pagelaran Java Jazz Festival), ARIEL PETERPORN (merujuk ke peredaran video porno mirip Ariel) dan Nonton Imb (saat berlangsung semifinal acara Indonesia Mencari Bakat di Trans TV). Selain TT dunia, fitur ini juga sudah dibuat berdasarkan regional atau negara tertentu. Hanya sayang, Indonesia sebagai pengguna Twitter terbesar pertama di Asia belum masuk dalam daftar seleksi negara TT. Seminggu sebelumnya, rencana penerapan platform iklan Promoted Trends diungkapkan oleh Mashable. Dengan fitur ini, pengiklan bisa memasukkan terminologi yang mereka inginkan ke dalam daftar topik yang sedang jadi tren di Twitter. Promoted Trends ini akan mulai tayang di urutan terbawah (ke-11) dan bisa jadi naik sesuai dengan percakapan yang berlangsung di kalangan tweeps. "Promoted Trends tampil di bawah daftar Trending Topics Twitter dan secara jelas diberi tanda 'Promoted'. Promoted Trends bisa naik ke urutan atas mengikuti peningkatan percakapan yang sedang berlangsung," demikian jurubicara Twitter seperti dikutip Los Angeles Times. Promoted Trends ini melengkapi Promoted Tweets (tweet yang ditempatkan di bagian teratas timeline atau hasil pencarian) yang telah hadir sebelumnya. Pengelolaan iklan semacam ini sudah diterapkan oleh banyak media online lainnya. KOMPAS.com, misalnya, menyediakan slot iklan di fitur headline dengan beberapa ketentuan seperti adanya teks Sponsored Content dan pembedaan warna untuk Headline ke-6. Follow @iskandarjet on Twitter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H